News Jum'at, 04 Maret 2022 | 10:03

Sahat: Presiden Jokowi Mampu Bangun Komunikasi Apik ke Elite Politik dan Sipil

Lihat Foto Sahat: Presiden Jokowi Mampu Bangun Komunikasi Apik ke Elite Politik dan Sipil Deklarator Koalisi Bersama Rakyat (KOBAR), Sahat Martin Philip Sinurat.(Foto:Opsi-Fernandho Pasaribu)

Jakarta - Aktivis Pemuda Nasional Sahat Martin Philip Sinurat berpendapat, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memiliki pendekatan komunikasi kepemimpinan sesuai nilai-nilai Pancasila. Hal ini yang dinilai menjadi salah satu faktor terjaganya stabilitas politik di Indonesia hingga dua periode.

"Salah satu yang saya lihat adalah Pak Jokowi memakai pendekatan nilai-nilai ideologi kita, yaitu Pancasila tadi. Untuk bisa kita membangun komunikasi yang tanpa batas tanpa sekat, misalnya sekat-sekat suku, etnis atau golongan,” ujar Sahat saat menjadi narasumber pada seminar bertajuk `Stabilitas Politik Dua Periode Pemerintahan Presiden Jokowi. di Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, Kamis, 3 Maret 2022.

Sahat juga memuji, Presiden Jokowi mampu membangun komunikasi yang apik ke kalangan elite politik maupun masyarakat sipil. Hal itu dibuktikan dengan kuatnya koalisi serta kepuasan publik yang tinggi di era kepemimpinan Jokowi.

Baca juga: Hormati Hak Konstitusi Jokowi, KOBAR ke HNW: Rakyat Ingin Perpanjangan Jabatan Presiden

Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Foto:Opsi/Instagram @jokowi)

"Yang pertama kita harus melihat bahwa kepemimpinan Pak Jokowi adalah kepemimpinan sipil. Artinya ada komunikasi yang baik yang beliau lakukan dengan lintas partai, dengan lintas elemen, baik elemen di dalam pemerintah maupun masyarakat sipil,” ucap Sekretaris Umum DPP GAMKI itu.

Sahat memandang sosok Presiden Jokowi merupakan pemimpin yang benar-benar menerapkan politik santun dan berjiwa kesatria.

Baca juga: Buntut Berkicau Jokowi Presiden 9 Periode, KOBAR: Alvin Lie Lebay, Rakyat Minta 3 Periode

Contohnya, kata dia, Jokowi bersedia merangkul lawan politiknya di Pilpres 2019, Prabowo Subianto, untuk membantunya sebagai Menteri Pertahanan RI di Kabinet Indonesia Maju.

"Di 2019 ketika selesai pemilu, beliau (Jokowi) dan Pak Prabowo yang tadinya berseteru bisa bersatu, ini keduanya mempunyai nilai-nilai kenegarawanan. Artinya, boleh kita berbeda ketika berkompetisi, tapi ketika sudah selesai ya akur lagi,” kata Sahat. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya