Jakarta - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mewanti-wanti kepada seluruh masyarakat agar nantinya harus memilih pemimpin yang bisa diterima semua pihak, baik berdasarkan suku, agama, dan budaya.
Hal tersebut dikatakan Said Aqil Siradj saat menghadiri halalbihalal yang digelar oleh Pesantren Ekonomi Darul Uchwah Kota Depok Jawa Barat dan Islam Nusantara Foundation.
"Yang jelas saya bukan tokoh politik. Namun, cari pemimpin yang bisa diterima semua pihak, semua suku, agama dan budaya menerima figur itu dan mengerti tentang kebutuhan rakyat Indonesia, pemimpin yang ideal seperti itu," kata Said Aqil Siradj di Depok, Kamis, 26 Mei 2022.
Said Aqil lebih lanjut mengatakan, di samping pemimpin juga perlu kecakapan, kepandaian atau keahlian yang dimiliki. Namun, yang paling penting adalah memahami keadaan Indonesia.
Pemimpin itu, menurutnya, harus bisa diterima semua pihak dan yang tidak kalah penting lagi ialah bersih dari korupsi, sehingga tidak ada beban sejarah, latar belakang yang terlibat korupsi.
Jadi idealnya, kata Said, bangsa yang sangat plural ini pemimpinnya harus punya semangat pluralis.
Menurutnya, Indonesia adalah bangsa yang sangat berbudaya, maka pemimpi pun harus berbudaya, jangan sampai salah pilih.
Dia menekankan, jika pemimpin tidak mengenal budaya, maka tidak ada semangat pluralisme dan tidak ada semangat keberagaman maka hal itu amat berbahaya. []
