News Jum'at, 29 Juli 2022 | 18:07

Separuh dari 1,9 Juta Nakes di Indonesia Jadi Sasaran Vaksinasi Booster Dosis Kedua

Lihat Foto Separuh dari 1,9 Juta Nakes di Indonesia Jadi Sasaran Vaksinasi Booster Dosis Kedua Ilustrasi Vaksin Covid-19 Booster. (foto: ist).

Jakarta - Ketua Umum Persatuan Perawat Indonesia (PPNI) memperkirakan jumlah anggota yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 dosis penguat atau booster kedua berjumlah separuh dari 1,9 juta tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia.

"Untuk angka persisnya ada di Kementerian Kesehatan RI, tapi kira-kira 50-60 persen dari 1,9 juta nakes adalah perawat pada semua tatanan fasilitas pelayanan kesehatan," kata Harif Fadillah seperti mengutip ANTARA, Jumat, 29 Juli 2022.

Dia mengatakan pelaksanaan vaksinasi dilakukan di setiap fasilitas pelayanan kesehatan dan di pos pelayanan vaksinasi Covid-19 yang disediakan pemerintah mulai hari ini Jumat, 29 Juli 2022.

"Karena distribusi vaksin dari dinas kesehatan ke seluruh faskes maka di lakukan di masing-masing faskes, PPNI mengimbau seluruh anggota untuk mengikuti vaksin booster kedua," ujarnya.

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan Surat Edaran No HK 02.02/C/ 3615 /2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster Ke-2 Bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Hal tersebut dikarenakan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan merupakan kelompok yang memiliki risiko tinggi terpapar Covid-19, selain juga mempertimbangkan semakin banyaknya jumlah tenaga kesehatan yang terinfeksi virus corona.

Berdasarkan pemantauan internal PPNI hingga saat ini, kata Harif, sebanyak 1.736 perawat di Indonesia terpapar Covid-19, umumnya berjenis subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang kini mendominasi di Indonesia.

"Kepada seluruh anggota, mari memperkuat ketahanan kita dengan tetap memelihara dan menjaga kesehatan diri, mematuhi protokol kesehatan di tempat kerja atau di mana pun berada," tuturnya.

Dia juga berpesan agar seluruh anggota menyegerakan diri mengikuti vaksinasi booster kedua mengingat pandemi Covid-19 masih ada.

"Jangan lengah untuk tetap berada di garda terdepan," ucap Harif.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya