Simalungun - Zocson Midian Silalahi harus melepas jabatannya sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, hanya karena membuat surat edaran yang diantaranya diduga mengutip ayat dari kitab suci Alkitab.
Surat edaran itu sendiri tertanggal 20 Oktober 2022, dengan nomor: 420/3085/4.4.1/2022. Tentang Pembina Upacara di Satuan Pendidikan pada Senin, 24 Oktober 2022.
Isi surat dinilai menimbulkan keresahan dan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat, khususnya umat Islam di Kabupaten Simalungun.
Ada dua tema arahan pembina yang disebut dalam surat, yakni early to bed and early to rise, makes a man healthy, wealthy and wise (Tidur Lebih Awal dan Bangun Pagi, Membuat Orang Sehat, Sejahtera dan Bijaksana).
Kemudian, the fear of the lord is the beginning of knowledge, fools despise wisdom and instruction (Takut Akan Tuhan adalah Permulaan Pengetahuan, Tetapi Orang Bodoh Menghina Hikmat dan Didikan).
Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga menerima aduan dari sejumlah elemen masyarakat Islam atas surat edaran itu, bereaksi dengan mencopot Zocson Midian Silalahi.
Jabatannya diberikan kepada Sakban Saragih sebagai pelaksana tugas. Sakban merupakan Kadis Sosial Kabupaten Simalungun.
Baca juga:
Gubernur Edy: Jalan Kampung Jeka di Simalungun 20 Km Secepatnya Diperbaiki
Tidak cukup hanya mencopot Zocson, melihat respons ormas Islam yang merasa tidak puas dengan kondisi itu, Bupati Radiapoh pun membuat pertemuan dan mengundang para tokoh agama Islam pada Selasa, 15 November 2022 di Gedung MUI Simalungun.
Sejumlah pejabat muspida plus hadir, termasuk Zocson yang memberikan klarifikasi dan permohonan maaf dalam pertemuan.
"Dari isi hati yang paling dalam, dari isi hati yang ikhlas dan tulus, bahwa saya tidak bermaksud untuk meremehkan, atau melecehkan bahkan mendiskriminasi umat muslim," kata Zocson.
Untuk itu, dia meminta maaf yang juga disampaikan dan dibacakannya secara tertulis di hadapan para tokoh agama dan pejabat muspida.
Dia mengakui muatan isi surat edaran inisiatifnya dalam rangka memberikan motivasi kepada seluruh guru SD, SMP, TK dan PAUD se-Kabupaten Simalungun dan tidak bermaksud mendiskriminasi agama.
Permohonan maafnya kemudian diterima para pemuka agama Islam. Dan maaf itu sendiri tidak membuat jabatannya dikembalikan Bupati Radiapoh.
Bupati Radiapoh mengatakan, pihaknya selalu menjalin hubungan yang harmonis, tidak hanya dengan lembaga pemerintahan, secara personal juga melakukan diskusi-diskusi dengan tokoh-tokoh agama dalam rangka merajut kebersamaan di Kabupaten Simalungun.
"Ini merupakan pembelajaran ke depan. Simalungun sudah terkenal dengan miniaturnya Indonesia. Semua keberagaman ada di Simalungun," kata Bupati Radiapoh di sela menyampaikan maafnya.
Surat edaran yang disampaikan Zocson, sebelumnya menekankan kepada pembina upacara agar memastikan seluruh siswa untuk memahami dan menghafal tema yang sudah ditetapkannya.
Dia juga meminta agar kegiatan didokumentasikan dalam bentuk video dan foto serta diteruskan ke grup WhatsApp Korwil Marhobas dan Pembinaan SMP Disdik Simalungun. []