News Jum'at, 15 September 2023 | 13:09

Terindikasi Kandidasi Capres Menjadi Dua Pasang, Analis: PDIP Tak Siap Pemilu 2 Putaran

Lihat Foto Terindikasi Kandidasi Capres Menjadi Dua Pasang, Analis: PDIP Tak Siap Pemilu 2 Putaran Survei Voxpol Center Research & Consulting. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Analis Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago merespons pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menginginkan pemilihan presiden diikuti hanya dua pasangan calon.

Ia menyebut, hal itu semakin menguatkan indikasi adanya upaya yang sangat serius dari penguasa saat ini untuk mempengaruhi proses seleksi pasangan calon presiden dan wakil presiden.

"Intervensi politik semacam ini menjadi isu yang sangat sensitif, karena demokrasi seharusnya mempromosikan partisipasi terbuka, setara dan adil," kata Pangi dalam keterangannya, Jumat, 15 September 2023.

"Ketika ada upaya untuk mempengaruhi hasil pemilihan dengan membatasi jumlah peserta/kandidasi, apakah hal ini sesuai dengan semangat demokrasi atau hanya upaya untuk mempertahankan dominasi politik semata," sambungnya.

Pangi menuturkan, kecurigaan ini semakin diperkuat dengan data terbaru dari Voxpol Center Research and Consulting yang mengungkapkan bahwa mayoritas masyarakat atau sebanyak 40,3 persen percaya ada intervensi penguasa untuk mempengaruhi proses seleksi pasangan calon presiden.

"Hal ini mencerminkan tingkat ketidakpercayaan publik terhadap integritas proses politik," ujarnya.

Dia berpandangan, pernyataan sekjen PDIP lebih mencerminkan akan adanya kekhawatiran tentang potensi kekalahan jika pasangan calon presiden lebih dari dua pasang dan jika terjadi pemilihan putaran kedua.

"Sangat traumatik bagi PDIP dan berpotensi menggoyahkan dominasi mereka, itu artinya PDIP tidak siap kalau pemilu ada 2 (dua) putaran, dengan dua pasang capres pemilu akan berlangsung menang dengan satu putaran pemilu saja," tuturnya.

Sehingga, lanjutnya, upaya menyederhanakan jumlah kandidat calon presiden dapat dipandang sebagai langkah antisipatif dan pertimbangan pragmatis belaka untuk menyelamatkan kepentingan pragmatis dan transaksional.

"Dan PDIP sudah sangat sangat percaya diri (level confidance) berpengalaman mengulangi kesuksesan layaknya dua kali pemilu sebelumnya, copy paste dari 2 kali pemilu sebelumnya. Pemilu yang diikuti 2 (dua) pasang capres saja, menang dalam satu putaran saja," kata dia.

Pangi menjelaskan, Voxpol Center Research and Consulting menyelenggarakan survei pada 24 Juli-02 Agustus 2023 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei adalah 1.200 dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar ± 2,83 persen.

Survei ini menjangkau 34 provinsi secara proporsional berdasarkan data Daftar pemilih Tetap (DPT) pemilu 20204. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara mendalam secara tatap muka (face to face) oleh surveyor yang sudah terlatih.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya