News Sabtu, 11 Februari 2023 | 20:02

Ternyata Sebelumnya Pihak Keamanan Melarang Susi Air Terbang ke Distrik Paro

Lihat Foto Ternyata Sebelumnya Pihak Keamanan Melarang Susi Air Terbang ke Distrik Paro Pesawat Susi Air. (Foto: Dok. Susi Air)
Editor: Rio Anthony

Papua - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang dipimpin oleh Egianus Kogoya membakar pesawat PK-BVY milik maskapai Susi Air yang dipiloti oleh Philip Merthens, asal Selandia Baru.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkap, pihaknya sempat melarang Susi Air untuk melakukan penerbangan.

"Sebenarnya dari awal udah kita larang waktu itu untuk melaksanakan terbang ternyata mereka memaksakan," kata Yudo di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu 8 Februari 2023 lalu.

Yudo menyebut alasannya melarang penerbangan di Distrik Paro karena daerah tersebut cukup rawan. Aparat TNI Polri yang berjaga di wilayah itu juga sangat kecil.

"Ternyata daerah situ banyak rawannya karena memang aparat TNI Polri di situ sangat kecil sehingga sedikit daerahnya dirasa aman," katanya.

Yudo mengungkap, Distrik Paro memang sangat jarang digunakan untuk penerbangan. Ia juga mengaku tidak tahu bahwa maskapai Susi Air melakukan lepas landas di bandara tersebut.

"Ya ini bandara yang sepi lah istilahnya, nggak pernah kita gunakan daerah untuk laksanakan penerbangan di daerah situ. Saya nggak tahu di situ rutenya Susi Air yang dipiloti oleh yang dari Selandia Baru itu ya dan mungkin itu udah rute penerbangan mereka," ujarnya.

Sebelumnya, aparat TNI-Polri telah melakukan evakuasi terhadap seluruh penumpang Susi Air yang telah dibakar KKB di Nduga, Papua Tengah.

Selain itu, 15 pekerja yang sempat diancam kelompok tersebut juga telah dievakuasi.

"Untuk penumpang saat ini semuanya sudah bisa diamankan sudah dievakuasi," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu 8 Februari.

Sigit mengungkap pihaknya kini tengah berupaya untuk mengevakuasi pilot pesawat tersebut melalui tim Satgas Damai Cartenz.

"Kita akan ambil langkah-langkah penyelamatan pilot dari Susi Air yang saat ini sedang dalam pencarian," ujar Sigit. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya