News Selasa, 18 Juli 2023 | 09:07

Utang Luar Negeri Pemerintahan Jokowi, Arsul Sani dan Benny K Harman Perang Opini di Medsos

Lihat Foto Utang Luar Negeri Pemerintahan Jokowi, Arsul Sani dan Benny K Harman Perang Opini di Medsos Benny K Harman dan Arsul Sani. (Foto: Kolase Opsi)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Dua politisi yang bercokol di Komisi III DPR RI, Arsul Sani dan Benny K Harman tampak `perang` opini di media sosial Twitter terkait utang luar negeri era Pemerintahan Jokowi.

Arsul yang merupakan elite PPP dan merupakan partai yang berkoalisi dengan pemerintah merespons cuitan politisi Partai Demokrat Benny K Harman soal utang luar negeri pemerintah.

Arsul menulis, jualan yang paling mudah untuk "pojokkan" pemerintahan Jokowi itu memang soal naiknya utang luar negeri. 

Hanya sayangnya para penjualnya masih terus bergaya usang, yakni jualan untuk sekadar memojokkan tanpa bikin rakyat jadi ikut cerdas.

"Karena tidak disertai tawaran pikiran alternatif tentang pembiayaan pembangunan atau tanggulangi Covid-19 tanpa utang luar negeri," cuit Arsul dilihat di akun Twitternya, Selasa, 18 Juli 2023. (Opsi mengedit tulisan asli Arsul)

"Plus tidak pula kasih data komparasi dengan negara-negara lain tentang misalnya jumlah utang pemerintah vis a vis pertumbuhan GDP-nya atau vis a vis  pertumbuhan "aset" negara, dll," tandasnya.

BACA JUGA: Fiskal Melemah Utang Tinggi, Jokowi Bangun Infrastruktur Besar-besaran, AHY: Sulit Dimengerti

Menurut Arsul, jualannya hanya sekadar bikin "gorengan" tentang jumlah utang luar negeri saja. 

"Saya kira yang rakyat butuhkan adalah "oposisi" cerdas, misalnya yang kasih tawaran alternatif pembiayaan pembangunan, bukan sekadar angkat isu untuk memojokkan. Kritik atau oposisi dengan tawaran konsep seperti itu baru keren habis," ungkapnya.

Dalam cuitannya, Arsul melampirkan cuitan Benny. Benny dalam cuitannya juga melampirkan tangkapan layar TikTok sebuah televisi swasta nasional, yakni Metro TV yang membahas utang luar negeri pemerintah.

Benny menulis begini: "Kebijakan utang luar negeri yg kini mencapai tujuh ribu delapan ratus triliun adalah pelanggaran berat trhdap Trisakti. Dengan hutang sebesar itu, bangsa kita tidak lagi berdikari di bidang ekonomi, berdaulat di bidang politik, dn berkepribadian di bidang budaya. #RakyatMonitor#," cuit Benny.

Diketahui, Partai Demokrat di mana Benny bernaung merupakan partai politik yang berada di luar pemerintahan.

Partai ini berkoalisi dengan Partai NasDem mengusung jargon perubahan untuk mengusung bacapres Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.

Sementara itu, Partai NasDem sejauh ini masih berkoalisi dengan Pemerintahan Jokowi. Di mana kabinet Jokowi masih diisi dua menterinya, yakni Menteri Pertanian dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

Satu jatah menterinya, yakni Menteri Komunikasi dan Informatika sudah dilepas menyusul Sekjen NasDem Johnny G Plate tersandung kasus korupsi dan kini berproses di pengadilan.

Jabatan tersebut kini diduduki relawan, yakni Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi yang sudah dilantik Jokowi pada Senin, 17 Juli 2023 di Istana Negara. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya