Palu - Penolakan terhadap rencana tablig akbar Ustaz Khalid Basalamah di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) viral di media sosial (Medsos).
Relawan Sahabat Khalid Basalamah (KHB) lalu memberikan penjelasan terkait hal ini.
Sejumlah postingan viral menunjukkan surat penolakan, yakni surat dengan tulisan penolakan dari Himpunan Pemuda Alkhairaat, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, GP Ansor, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Asybaalul Khairaat, serta Majelis Syahamah.
Masih dalam surat viral tersebut juga tertulis alasan-alasan penolakan, salah satunya karena Ustaz Khalid Basalamah dituding sebagai dai Wahabi di Indonesia.
Sangkuruwira, lantas menanggapi viral penolakan itu. Dia menjelaskan duduk perkara rencana tablig akbar Ustaz Khalid Basalamah ke Palu sebenarnya belum disetujui oleh pihaknya.
"Kronologinya adalah waktu itu teman-teman dari Palu menanyakan ke saya bagaimana mengundang Ustaz Khalid datang ke Palu," kata Sangkuruwira, Senin 17 Januari 2022.
Sangkuruwira mengaku menanggapi pertanyaan itu dengan menyarankan pihak pengundang agar sebaiknya undangan itu datang dari pihak Pemerintah Kota Palu.
"Jadi teman-teman ini kalau nggak salah dari Lentera Islam yang berniat mengundang. Mereka melakukan audiens dengan Wali Kota Palu," katanya.
Oleh karena itu, pihak pengundang disebut mendapat tanggapan positif dari Wali Kota Palu sehingga membuat postingan tentang rencana kedatangan Ustaz Khalid ke Kota Palu.
"Barangkali karena kegirangan, mereka posting di Sosmed bahwa insya Allah Wali Kota Palu mau dan bersedia mengundang Ustaz Khalid ke Kota Palu," katanya.
"Nah inilah yang ditanggapi oleh Ormas-ormas yang tidak senang dengan kami," sambung Sangkuruwira.
Dia kemudian membantah sejumlah tudingan terhadap Ustaz Khalid Basalamah. Dia menegaskan seluruh konten ceramah Ustaz Khalid ada di media sosial.
"Semua orang bisa nonton dan insya Allah tidak ada sama sekali bertentangan. Kalau memang ada bertentangan tentu Ustaz Khalid sudah ditangkap polisi," katanya. []