Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diyakini belum menjadi pilihan utama warga DKI Jakarta sebagai Calon Presiden (Capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Hal tersebut berdasarkan hasil survei yang dirilis oleh Political Statistics (Polstat) yang digelar pada 1-10 Oktober 2022 dengan melibatkan 830 warga DKI di enam wilayah.
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode "multistage random sampling". Para responden dimintai tanggapannya dengan cara wawancara tatap muka oleh penanya menggunakan kuesioner.
Peneliti Polstat, Apna Permana menyetbut, warga DKI cenderung memberikan pilihan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ketimbang Anies Baswedan.
Mengutip hasil survei tersebut, selisih perolehan suara antara Prabowo dan Anies terpaut signifikan.
Sebab, sebanyak 24,6 persen warga DKI lebih memilih Prabowo. Sementara, Anies sebanyak 18,9 persen.
"Mengenai elektabilitas capres, Prabowo Subianto bukan hanya kokoh tak tergoyahkan di tingkat nasional, di tingkat DKI Jakarta pun elektabilitasnya terus bertahan di posisi teratas," kata Apna seperti mengutip keterangannya, Kamis, 13 Oktober 2022.
Pada posisi ketiga, ditempati Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sebanyak 16,1 persen dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil berada di peringkat berikutnya dengan perolehan suara sebanyak 10,1 persen.
Tak hanya itu, survei Polstat juga memperlihatkan adanya nama Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan total pemilih sebanyak 4,3 persen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 3,4 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 2,4 persen, dan 20,2 persen lainnya belum menentukan pilihan (undecided voters).
Apna berpendapat, hasil survei itu menunjukkan bahwa warga Jakarta masih menginginkan Anies memimpin Jakarta ketimbang mengurus negara.
Musababnya, tingkat keterpilihannya Anies Baswedan sebagai calon gubernur (cagub) tembus sebanyak 40,5 persen.
"Data tersebut menegaskan, bagian terbesar warga Jakarta menginginkan Anies melanjutkan tugas sebagai Gubernur DKI satu periode lagi dan tidak berhenti di tengah jalan ketika masih banyak masalah yang belum terselesaikan," ujarnya.
Untuk tingkat keterpilihan sebagai calon gubernur itu, pada posisi kedua ditempati mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan 19,1 persen.
Selanjutnya, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (10,5 persen), AHY (7,6 persen), dan anggota DPR Ahmad Sahroni 5,7 persen.
Kemudian Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (3,5 persen), Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak (3,3 persen), mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany (1,1 persen), dan Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (0,5 persen). Sementara sebanyak 8,2 persen responden menjawab tidak tahu.
Adapun batas kesalahannya (margin of error) survei ini sekitar 3,4 persen pada tingkat kepercayaan (level of confidence) 95 persen.[]