Surabaya - Untuk menangkap DPO pencabulan Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi diwarnai pengepungan Ponpes Shiddiqiyyah demi menangkap Mas Bechi.
Pengepungan di Ponpes Shiddiqiyyah, Jombang, asuhan KH Muhammad Mukhtar Mukthi, itu terjadi hingga 16 jam lamanya, sejak pukul 07.00 WIB hingga 23.30, Kamis 7 Juli 2022 malam.
Bahkan untuk mencegah Mas Bechi kabur, polisi menutup akses keluar masuk jalan pondok mulai dari Jembatan Ploso hingga traffic light Bawangan.
Situasi di lokasi dipenuhi polisi berseragam maupun tidak, mobil-mobil polisi juga tampak memenuhi sekitar ponpes.
Di depan pintu pesantren, anggota berpakaian lengkap dengan tameng besi dan senjata gas air mata disiagakan. Sehingga tidak ada seorang pun yang bisa keluar masuk pondok.
Operasi penangkapan Bechi mendapat perlawanan dari pihak pesantren. Ketegangan pun sempat terjadi saat polisi menerima perlawanan.
Akibatnya, satu anggota Satrimob Polda Jatim terluka di bagian tangan kanannya. Anggota yang terluka lantas ditarik ke luar dan dibawa ke rumah sakit dengan mobil ambulans Bhayangkara yang sudah disiagakan di lokasi.
Adanya perlawanan massa itu membuat polisi mau tak mau melakukan upaya mendorong pagar untuk masuk ke Ponpes Shiddiqiyyah.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto menjelaskan, upaya pengepungan ini merupakan langkah terakhir penangkapan Mas Bechi. Karena dia ngotot tidak mau menyerahkan diri.
"Polda Jawa Timur menindaklanjuti kaitannya penanganan kasus cabul oleh MSA, sekarang kita melakukan penggeledahan di dalam pondok. Ini adalah langkah terakhir polisi untuk menyerahkan ke pengadilan," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto di Ponpes Shiddiqiyyah Jombang, Kamis 7 Juli 2022.
Polisi akhirnya berhasil memasuki area ponpes. Mas Bechi juga ditemukan sedang bersembunyi di dalam ponpes.
Penangkapan sedikit dramatis karena ayah Bechi, Kiai Mukhtar meminta polisi untuk tak menangkap anaknya. Dia juga memastikan akan menyerahkan Bechi sendiri ke Polda Jatim.
Kiai Mukhtar menyampaikan hal ini langsung kepada Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat. Kejadian ini terekam dalam video di kediaman Kiai Mukhtar di dalam Ponpes Shiddiqiyyah.
Setelah negosiasi akhirnya Bechi menyerahkan diri. []
