Jakarta - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais menyindir Presiden Joko Widodo. Ia menilai, selain tidak kompeten sebagai pemimpin, Jokowi juga tidak tahu kapan harus mundur.
Hal tersebut disampaikan Amien Rais dalam video berjudul “Duet Jokowi-Luhut Tidak Kita Perlukan Lagi” tayang di kanal YouTube Amien Rais Official pada Minggu, 3 April 2022.
Dalam video tersebut, Amien Rais awalnya menyebut bahwa duet Jokowi dengan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan merupakan simbol dan substansi rezim yang berkuasa sekarang ini.
Baca juga: Eep Saefulloh Wanti-wanti Pemilu 2024 Ditandai Kesulian Hidup
Ia lalu menyebut bahwa duet Jokowi-Luhut ini harus berakhir pada Oktober tahun 2024 dan tidak boleh diperpanjang lagi.
“Tidak boleh lagi dua oknum ini lantas menggerakkan berbagai macam cara, urutan tekad ala orde baru dulu. Kita masih terngiang-ngiang bagaimana rakyat kita kadang-kadang dibodohin, tapi juga ditekan, diancam, dan lain-lain untuk mengegolkan sebuah tujuan politik yang maksudnya jahat, crime, termasuk criminal, termasuk political crime,” kata Amien dikutip Selasa, 5 April 2022.
Baca juga: Eep Saefulloh: Ancaman Pemilu 2024 yaitu Politisasi Identitas
Amien lalu mengatakan bahwa karena ambisi kekuasaan, Jokowi-Luhut menjadi rezim yang paranoid. Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ini lalu menjabarkan bahwa ciri rezim paranoid adalah merasa tidak pernah aman.
Selain itu, menurutnya, rezim paranoid juga menutupi kelemahan dengan cara menggertak dan menggerakkan massa untuk menampilkan citra seolah merekalah satu-satunya yang dapat menyelamatkan bangsa.
“Saya kasihan terus terang melihat keadaan kita sekarang ini, (rezim) kerahkan seluruh lurah dari se-antero Indonesia, nanti mungkin juga asosiasi-asosiasi tertentu, kemudian nati eksponen bangsa, petani, nelayan, buruh, pegawai negeri, kemudian pensiunan ini pensiunan itu, dan lain-lain,” kata Amien Rais. []