Pilihan Kamis, 11 April 2024 | 14:04

Catatan KP Norman: Surga di Bumi Nusantara Bukan Sekadar Cerita

Lihat Foto Catatan KP Norman: Surga di Bumi Nusantara Bukan Sekadar Cerita Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa), KP Norman Hadinegoro. (Foto: Istimewa)
Editor: Victor Jo

*Oleh: Kanjeng Pangeran Norman Hadinegoro

Orang Asing Melihat Indonesia

Musim dingin ketika salju turun di Eropa atau Amerika Utara, suhu bisa mencapai minus 40 derajat celsius. Artinya, kulkasmu masih lebih hangat.

Itulah saat semua tetumbuhan "mati", kecuali pohon cemara. Itulah saatnya darahmu bisa berhenti menjadi es ketika kamu keluar rumah tanpa pakaian khusus.

Musim salju adalah ketika manusia bertahan hidup dan beraktivitas yang mungkin, tanpa bisa berjalan jika tak ada bantuan peralatan dan teknologi. Tanpa itu, mati kedinginan.

Dan ada satu periode di mana salju berbentuk badai, yaitu badai salju. Terbayang apa yang bisa dilakukan selain bertahan hidup di ruangan berpemanas.

Padang Pasir: Begitu keringnya sampai-sampai manusia yang berdiam di sana membayangkan sungai-sungai yang mengalir sebagai surga. Hanya ada beberapa jenis pohon yang bisa hidup dalam suhu bisa di atas 40 derajat celsius.

Keringatmu bisa langsung menguap bersama cairan tubuhmu. Dan keberadaan air adalah persoalan hidup mati.

Saya sungguh tidak mengerti ketika ada orang yang masih belum percaya bahwa Indonesia itu serpihan surga. Cobalah Anda menggunakan celana pendek, berpakaian kaos, sandal jepit dan berjalan kaki di Kanada ketika musim dingin. Atau jalan-jalan di padang pasir. Dijamin mati.

Di sini, di negaramu, kapan saja itu, mau siang mau malam kamu bisa jalan-jalan menggunakan kaos tanpa alas kaki. Mau hujan, mau panas, selamat.

Eropa dan Amerika: Paling banter kamu akan ketemu buah-buahan yang sering kamu pamerin, seperti apel, anggur, sunkist, pir, dan semacamnya. Di Timur tengah paling kamu ketemu kurma, kismis, kacang arab, buah zaitun, dan buah tin.

Di Indonesia, kamu tak akan sanggup menyebut semua jenis buah dan sayuran, umbi-umbian, kacang-kacanganan, bunga-bunga, dan rempah-rempah saking banyaknya.

Jika Anda kemudian mencari makanan di Amerika dan Eropa, Anda hanya akan melihat makanan yang lagi-lagi sandwich, hot dog, hamburger. Itu saja yang divariasi. Paling banter steak, es krim, keju. Di Timur Tengah yang ada hanya roti, daging dan daging lagi.

Di Indonesia? Dari Sabang sampai Merauke, mungkin ada ratusan ribu varian makanan. Ada puluhan jenis soto, varian sambal, olahan daging, ikan dan ayam tak terhitung macamnya.

Setiap wilayah ada jenisnya. Kue basah kue kering ada ribuan jenis. Varian bakso saja sudah sedemikian banyak. Belum lagi singkong, ketan, gula, kelapa bisa menjadi puluhan jenis nama makanan. Dan tepian jalan dari Sabang sampai Merauke adalah garis penjual makanan terpanjang di dunia. 

Saya tidak berhasil menghitung banyaknya penjual makanan bahkan untuk dari Kemayoran ke Cempaka Putih saja. Di Indonesia, kamu bebas mendengar pengajian, lonceng Gereja, dangdut koplo, konser rock, jazz, gamelan dan ecrek-ecrek seorang pengamen.

Di Eropa, Amerika, dan Timur tengah, belum tentu kamu bisa menikmatinya kecuali pakai headset.

Saya ingin mengatakan betapa surganya Indonesia dari segala sisi. Hasil buminya, cuacanya, orangnya yang cerdas-cerdas kreatif dan bersahabat, budayanya, toleransinya, serta guyonannya. Keindahan tempat-tempat wisatanya dan seterusnya.

Saya tidak mungkin mampu menulis itu semua meskipun jika air laut menjadi tintanya. Saking tak terhingganya anugerah Allah pada bangsa kita, Indonesia.

Kamu tidak bisa mensyukuri itu semua? Jiwamu sudah mati!

Pesan yang ingin saya sampaikan:

Janganlah surga kita ini, kita hancurkan hanya karena keinginan berkuasa keserakahan dan ketamakan tiada batas. Janganlah kehangatan persaudaraan yang dicontohkan oleh mbah-mbah kita, kakek, nenek, dan para leluhur kita dihancurkan hanya karena kita merasa paling benar dan paling pintar, sehingga selalu mencari-cari kesalahan orang lain.

Allah hanya mensyaratkan kamu semua bersyukur agar surga ini tidak jadi neraka. Bahkan andai kamu sering bersyukur maka nikmat-nikmat itu akan ditambahkan.. Bersyukur itu di antaranya; tidak merusak, tetapi menjaga alam lingkungan, sistem nilai, budaya asli, kebersihan dan semacamnya.

Jika kita merusak alam, maka alam akan berproses membuat keseimbangan/keadilan! Politik jangka pendek jangan sampai mengubah surga ini jadi neraka. Jangan berkelahi!

Pandai-pandailah menahan diri seperti orang berpuasa. Jangan jadi pengikut orang-orang yang haus kekuasaan dan ketamakan luar biasa.

Mari Jaga NKRI Demi Anak dan Cucu![] Kamis, 11 April 2024

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya