Hukum Senin, 09 September 2024 | 13:09

Dihadapan Siswa PPPJ, Jaksa Agung Ingatkan Pentingnya Jiwa Korsa dan Keseragaman Berpikir

Lihat Foto Dihadapan Siswa PPPJ, Jaksa Agung Ingatkan Pentingnya Jiwa Korsa dan Keseragaman Berpikir Jaksa Agung memberikan ceramah kepada siswa PPPJ Angkatan LXXXI (81) Gelombang I Tahun 2024. (Foto : Humas)
Editor: Richard Saragih

Jakarta,- Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengungkapkan lima tahun belakangan, seluruh insan adhyaksa sudah berupaya dengan segala pengorbanan berhasil menempatkan kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum paling dipercaya publik.

Menurutnya, pada survei terakhir kejaksaan menempati posisi pertama dengan nilai 74,7%.

“Jangan kalian nodai pencapaian itu dengan segala bentuk penyimpangan atau kesalahan dalam bertugas. Tak akan saya toleransi dan akan saya akan tindak tegas!” ujarnya saat memberikan ceramah kepada Siswa Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ) Angkatan LXXXI (81) Gelombang I Tahun 2024 di Jakarta, Senin (9/9/2024).

Burhanuddin menegaskan terkait pentingnya keberadaan jiwa korsa dalam organisasi kejaksaan.

Lebih lanjut, jiwa korsa yang dimaksud adalah solidaritas dan soliditas yang mengarah pada kebenaran dan kebaikan guna penguatan institusi kejaksaan bukan dalam melakukan penyimpangan dan pengkhianatan terhadap institusi dan negara.

Hal ini, kata Burhanuddin, mengingat sebagian besar tugas yang akan diemban oleh jaksa adalah tugas-tugas yang bersifat team work, di mana keberhasilan pelaksanaan tugas akan sangat tergantung oleh soliditas yang terbangun dalam tim tersebut.

Dia mengibaratkan kejaksaan adalah sebuah kapal, di mana seluruh jajarannya adalah anak buah kapal, sedangkan Jaksa Agung adalah nahkodanya.

Dia menilai, kemana-pun arah kapal berlayar tergantung pada arah komando nakhodanya. Sehingga, tidak ada jaksa yang memiliki penilaian berbeda dan bahkan berlawanan dengan arah kebijakan pimpinan.

“Een en ondelbaar sebagai prinsip satu dan tidak terpisahkan, dimulai dari keseragaman berpikir sampai pada pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan. Jika masih ada jaksa yang ingin terlihat lebih pintar dan hebat dengan cara melawan arah kebijakan institusi apalagi mengarah pada tercorengnya nama baik institusi, saya minta dengan jiwa ksatria untuk keluar dari institusi ini. Saya tidak butuh jaksa yang demikian!” pungkasnya.

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya