Sidoarjo – Upaya meningkatkan kualitas gizi masyarakat terus digalakkan oleh DPR RI dan Badan Gizi Nasional (BGN). Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang kali ini menyapa warga Desa Tropodo, Sidoarjo, pada Senin, 10 Februari 2025.
Sebagai lembaga negara non-kementerian, BGN memiliki tugas utama dalam memastikan pemenuhan gizi masyarakat secara merata. Bersama Komisi IX DPR RI, BGN mendorong implementasi Program MBG agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas.
Antusiasme Warga dalam Sosialisasi
Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Tropodo itu dihadiri sekitar 300 peserta dari berbagai kalangan masyarakat. Acara dimulai pukul 14.30 WIB dengan kehadiran tokoh penting, seperti Anggota Komisi IX DPR RI Lucy Kurniasari, Anggota DPRD Sidoarjo Zahlul Yussar, serta Tenaga Ahli Promosi dan Edukasi Gizi BGN, Fatimah Azzahra.
Dalam sambutannya, Lucy Kurniasari menyoroti pentingnya sosialisasi program ini, terutama untuk menghindari penyalahgunaan oleh pihak yang mengatasnamakan BGN.
"Sosialisasi ini bukan hanya untuk memperkenalkan manfaat MBG, tetapi juga untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap pihak yang menyalahgunakan nama BGN," ujarnya.
Selain itu, Lucy juga mengungkapkan harapannya agar angka stunting di Sidoarjo terus menurun. Berdasarkan data Agustus 2023, terdapat 5.026 balita yang terindikasi stunting, tetapi tren menunjukkan penurunan signifikan berkat intervensi gizi yang dilakukan pemerintah daerah.
Peran Strategis Program Makan Bergizi Gratis
Meskipun tren stunting di Sidoarjo mengalami penurunan, upaya pemberantasan masalah gizi ini tidak boleh berhenti. Program MBG menjadi salah satu strategi utama dalam mempercepat penurunan angka stunting.
"Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus berkomitmen menurunkan angka stunting melalui berbagai program, salah satunya MBG. Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci keberhasilan," jelas Lucy.
DPRD Kabupaten Sidoarjo Zahlul Yussar juga mengingatkan masyarakat untuk ikut mengawal jalannya program ini.
"Partisipasi masyarakat sangat penting dalam memastikan program ini berjalan optimal dan tepat sasaran. Oleh karena itu, keterlibatan warga dalam pengawasan dan proses anggaran menjadi faktor krusial," katanya.
Komitmen Nasional dalam Pemenuhan Gizi
Sejalan dengan visi pemerintah, program MBG bertujuan meningkatkan gizi masyarakat, khususnya bagi ibu dan anak, guna menekan angka stunting serta malnutrisi. Untuk mendukung implementasi yang lebih luas, BGN telah membentuk 245 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG di 38 provinsi per 22 Januari 2025. Targetnya, sebanyak 30 ribu dapur MBG akan berdiri di seluruh Indonesia.
Dengan edukasi yang terus dilakukan dan partisipasi aktif masyarakat, program ini diharapkan dapat membawa perubahan nyata dalam peningkatan kualitas gizi nasional. []