Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan banyak pihak yang menyuarakan terkait polemik pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas, akan tetapi tidak paham dengan kondisi yang sebenarnya.
"Hingga tadi malam, saya mendapat telepon dan pesan dari berbagai pihak yang menanyakan terkait hal ini. Setelah saya telepon satu-satu, ternyata banyak yang tidak paham. Makanya hari ini saya ingin memberikan keterangan agar semuanya jelas," ujar politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu di Purworejo, Rabu, 9 Februari 2022.
Ganjar menjelaskan, Bendungan Bener adalah salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jawa Tengah. Terdapat 14 proyek bendungan lain yang masuk PSN.
Baca juga: Warga Desa Wadas Tolak Bendungan Bener, Ganjar Siapkan Komnas HAM
Lima bendungan yang sudah diresmikan di antaranya Bendungan Jatibarang, Bendungan Gondang (Karanganyar), Pidekso (Wonogiri), Logung (Kudus), dan Randugunting (Blora).
"Yang lainnya masih dalam proses, termasuk Bendungan Bener ini," katanya.
Ganjar menyebut proses pembangunan Bendungan Bener berjalan cukup lama, yakni sejak 2013 dan percepatan pembangunan dilakukan karena proyek itu akan memberikan manfaat banyak untuk warga, seperti mengaliri irigasi seluas 15,519 hektare lahan.
Baca juga: Pengepungan Desa Wadas, Kapolda Jateng Bantah Kerahkan Ribuan Personel
Bendungan ini diklaim juga bisa menjadi sumber air bersih, sumber energi listrik, pariwisata, dan lainnya.
"Saat proses berlangsung sejak 2013 lalu, kami selalu membuka ruang dialog dengan masyarakat. Memang gugatan cukup banyak, semua kami ikuti prosesnya. Sampai detik kemarin ada gugatan kasasi yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap dan harus kami laksanakan," ujar Ganjar Pranowo. []