News Senin, 07 Maret 2022 | 19:03

Gus Yahya Ancam Sanksi Kader PBNU yang Terlibat Politik Praktis

Lihat Foto Gus Yahya Ancam Sanksi Kader PBNU yang Terlibat Politik Praktis Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). (foto: Nu.or.id).

Jakarta - Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf mengingatkan agar kader NU terlebih lagi pengurus NU tidak terlibat atau menjauhi politik praktis menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Gus Yahya mengaku tidak segan bakal memberikan sanksi tegas dengan peringatan tertulis pertama dan selanjutnya jika ada pengurus yang melanggar aturan.

"Langsung kami terbitkan surat peringatan tertulis tahap satu, diulangi lagi surat tertulis tahap dua, diulangi lagi dibekukan. Pokoknya tidak boleh," kata K.H. Yahya Cholil Staquf di Kantor PCNU Kabupaten Kediri, dikutip Opsi, Senin, 7 Maret 2022.

PBNU pernah memanggil Ketua PCNU Kabupaten Banyuwangi dan Sidoarjo, yang diduga terkait dengan dugaan keterlibatan dalam politik praktis dukung mendukung bakal calon presiden.

Ketua PCNU Banyuwangi dipanggil setelah PBNU menerima laporan agenda politik Pemilu Presiden 2024 yang diduga melibatkan PCNU Banyuwangi.

Bahkan terdapat kegiatan yang digelar di kantor PCNU Banyuwangi pada Rabu, 19 Januari 2022 dengan mendatangkan salah satu bakal calon presiden.

Sementara itu, untuk pemanggilan PCNU Sidoarjo dari laporan kegiatan yang diinisiasi DPC PKB Sidoarjo dan melibatkan seluruh MWCNU se-Kabupaten Sidoarjo.

Untuk itu, Ketua PCNU Banyuwangi dan Sidoarjo diminta segera memberikan laporan tertulis dan lengkap untuk selanjutnya dua Ketua PCNU ini diminta menyampaikan secara langsung kepada Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf di kantor PBNU. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya