Jakarta - Aktivis 98 Faizal Assegaf mengecam sikap Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya yang menilai penundaan pemilihan umum atau Pemilu 2024 masuk akal.
"Diksi `penundaan pemilu masuk akal` yang dilontarkan Ketum PBNU, adalah `sampul proposal` yang isinya sudah dapat disimpulkan sebagai politik kompromi," kicau @faizalassegaf dilihat Opsi, Senin, 28 Februari 2022.
Menurut dia, Gus Yahya sudah bersikap norak lantaran mengacuhkan aspirasi orang-orang yang tidak setuju terhadap penundaan pesta demokrasi.
Baca juga: Ketum PBNU: Usulan Penundaan Pemilu 2024 Masuk Akal
"Prihatin PBNU bersikap norak melawan arus aspirasi publik yang tidak setuju pemilu ditunda. Jelas, tabiat pragmatis yang esensinya tidak berakal!" lanjut dia.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya (kiri) dan Presiden Jokowi (kanan). (foto: Antara)
Lebih jauh, kata Faizal, lakon Ketum PBNU dan klaimnya sebagai ormas terbesar di Indonesia, justru di sisi bersamaan makin menjelaskan bahwa ada kebangkrutan moral dan intelektual di kalangan Nahdliyin.
"Sudah jelas pemilu dengan jadwal yang ditetapkan adalah keputusan konstitusi yang tidak dapat dikompromikan dengan kalkulasi politik proposal apapun. Tabiat politik norak tersebut harus dihentikan!" tegasnya.
Faizal lantas memuji sikap Muhammadiyah yang secara tegas menolak usulan penundaan Pemilu 2024.
Baca juga: Habib Rizieq Instruksikan Umat Demo Berjilid-jilid Sampai Yaqut Dipenjara
Menurut dia, Muhammadiyah sudah memosisikan diri secara inklusif dengan ciri berpikir cerdas, waras, dan konsisten menegakkan konstitusi.
Faizal sangat menyesalkan peryataan Ketum PBNU Yahya Staguf yang mengeklaim penundaan pemilu masuk akal.
Sebelumnya, Gus Yahya berpendapat, dengan munculnya beragam persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam beberapa waktu terakhir, maka perlu dilakukan dialog secara bersama-sama untuk membahas usulan penundaan Pemilu 2024.
"Ada usulan penundaan pemilu dan saya rasa ini masuk akal, mengingat berbagai persoalan yang muncul dan dihadapi bangsa ini," kata Gus Yahya di Pondok Pesantren Darussalam Pinagar, Pasaman Barat, Sumatera Barat, dikutip Senin, 28 Februari 2022. []