Jakarta - Presiden Jokowi menutup Sinode Godang (Agung) Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) ke-66 pada Kamis, 27 Oktober 2022 sore.
Uniknya, saat menutup Sinode Godang tersebut, Presiden Jokowi menyisipkan sebuah umpasa Batak, yakni pantun berbahasa Batak.
"Tubu ma hariara di tonga ni huta godang, mansai las ma roha molo pajumpang dohot parsinode godang," kata Jokowi, yang menyampaikannya secara daring.
Di awal sambutan penutupan, kepala negara mengatakan, selamat atas pelaksanaan Sinode Agung HKBP sebagai momentum bagi HKBP untuk meningkatkan kontribusinya dalam menyelesaikan persoalan-persoalan jemaat, masyarakat, bangsa dan negara.
Apalagi saat ini kata Jokowi, dalam menghadapi situasi dunia yang penuh dengan gejolak, Sinode Agung HKBP juga dapat menjadi landasan yang kuat untuk memperkokoh peran gereja dan seluruh jemaat agar terus tumbuh menjadi umat yang terang dan mulia.
Jokowi mengingatkan, saat ini bangsa dan negara tengah menghadapi ujian yang berat setelah Indonesia mulai dapat mengendalikan laju penyebaran Covid-19.
"Kita dihantam lagi dengan ancaman krisis energi, krisis pangan, dan krisis keuangan akibat perang Rusia-Ukraina dan peningkatan tensi geopolitik global yang diprediksi akan membawa dunia pada tahun-tahun yang gelap, tahun-tahun yang penuh dengan ketidakpastian," ungkapnya.
Namun menurut presiden, kita patut bersyukur di tengah-tengah krisis ekonomi, pada kuartal kedua Tahun 2022, ekonomi masih tumbuh positif sebesar 5,4 persen, inflasi juga masih terjaga dengan baik dan 29 bulan berturut-turut neraca dagang juga surplus bahkan IMF mengatakan bahwa Indonesia adalah titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia.
Baca juga:
HKBP Gelar Sinode Agung ke-66 di Tapanuli Utara
"Karena itu saya mengajak seluruh jemaat HKBP tetap optimis, tidak kehilangan harapan dan dengan terus bekerja keras bersama-sama, bahu-membahu, bertolong-tolongan menanggung beban," katanya.
Jokowi juga mengajak seluruh jemaat HKBP untuk tidak berhenti memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang agar Indonesia diberikan kemudahan, agar Indonesia mampu melewati berbagai tantangan dan ujian.
"Agar kita mampu mengatasi berbagai krisis dan tekanan, agar kita mampu melanjutkan akidah-akidah penting bangsa, membangun negara kita dari Sabang sampai Merauke, dari Mianga sampai Pulau Rote mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tandasnya.
Disebutkan, ujian berat yang sedang dihadapi saat ini dapat menjadi ladang pengabdian untuk membantu keluarga, jemaat, dan sesama anak bangsa.
"Seluruh jemaat HKBP harus bersatu bergotong-royong bahu-membahu, tolong menolong melayani sesama, dengan rukun, kekompakan dan kerukunan sebagai satu saudara akan menjadi sebuah kekuatan kita dalam menghadapi setiap ujian dan tantangan," ujarnya seraya menutup secara resmi Sinode Agung HKBP. []