Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyatakan untuk menjadi anggota Polri tidak bayar alias gratis tidak dipungut biaya. Hal tersebut ia tekankan saat berbincang dengan Teuku Tegar Abadi, atlet lompat galah peraih medali emas PON Papua.
Diketahui, Kapolri mewujudkan mimpi Teuku Tegar Abadi menjadi personel polisi karena prestasinya yang mengharumkan nama Bangsa Indonesia baik di tingkat internasional maupun nasional.
Sigit memberikan kesempatan kepada Tegar menjadi prajurit Korps Bhayangkara melalui jalur rekrutmen proaktif.
"Nanti Mas Tegar akan didatangi anggota saya untuk bisa masuk polisi jalur rekrutmen proaktif, karena memang Polri sangat butuh orang-orang yang punya prestasi dan tentunya kita senang kalau memang Mas Tegar ikut bergabung sama kita," kata Sigit dikutip dari Antara, Senin, 15 November 2021.
Sigit memastikan agar Tegar tidak perlu khawatir akan dipungut biaya terkait dengan rekrutmen proaktif tersebut. Dia menegaskan semua hal rekrutmen tidak dikenakan biaya.
“Jadi saya pastikan masuk polisi tidak ada yang bayar,” ujar Listyo Sigit.
Jika nanti dalam prosesnya Tegar dimintai biaya oleh oknum polisi, mantan Kabareskrim Polri itu meminta untuk melaporkan hal tersebut kepada Propam Polri.
Setelah ada laporan, Kapolri memastikan akan menindak jika ada oknum yang melakukan pungutan biaya dalam proses rekrutmen penerimaan personel Polri.
"Nanti kalau ada informasi seperti itu bisa dilaporkan ke Propam, nanti kita proses. Itu oknum. Yang jelas untuk masuk polisi semuanya gratis, yang penting punya kemampuan, punya prestasi," kata jenderal polisi bintang empat itu.
Sigit menekankan untuk menjadi seorang aparat penegak hukum di kepolisian, kemampuan dan prestasi adalah hal nomor satu.
Lebih lanjut, perwira tinggi Polri yang pernah menjadi Kapolresta Solo itu juga menanggapi pertanyaan Tegar terkait kesempatan untuk terus berlatih sebagai atlet ketika sudah menjadi anggota kepolisian.
Menjawab pertanyaan itu, Jenderal Listyo Sigit dengan tegas memperbolehkan Tegar untuk terus mengukir prestasi dengan berlatih ketika menjadi seorang polisi.
"Saya pastikan bahwa kegiatan Mas Tegar akan terus bisa dilanjutkan, dikembangkan, kita pingin Mas Tegar bisa jadi polisi, sekaligus bisa mewakili polisi untuk membawa nama institusi di kancah nasional dan internasional. Nah itu tentunya kita dukung," katanya.
Sigit juga menyempatkan menyampaikan ucapan selamatnya kepada Tegar karena telah memecahkan rekor lompat galah. Dia pun meminta Tegar untuk terus berlatih demi menyongsong persiapan bertanding di SEA Games tahun depan.
Selain itu, Sigit juga mendengarkan cerita keseharian Tegar yang membantu ayahnya berladang menanam jagung dan tomat.
Terkait hal itu, Sigit menyampaikan kepada Tegar, saat nanti resmi menjadi polisi dirinya diperbolehkan tetap membantu ayahnya di ladang.
"Nanti kalau sudah jadi polisi masih boleh menanam tomat lagi," ucapnya.
Pada akhir percakapan bersama Tegar, Sigit menyatakan nantinya proses rekrutmen proaktif akan diurus oleh jajarannya. Ia meminta kepada Tegar untuk tetap terus latihan dan menjaga kesehatan.
"Oke selamat bergabung nanti ada yang menghubungi. Yang penting tetap jaga kesehatan. Latihan terus. Salam buat orang tua. Matur nuwun nggih," kata Sigit.
Tegar ingin menjadi polisi karena terinspirasi dari sang kakek, dia ingin meneruskan perjuangan kakeknya.
Akhirnya, mimpi tersebut kini sudah tercapai berkat niat baik dari Kapolri Sigit.
Usai diwujudkan mimpinya oleh Kapolri, Tegar mengaku senang dan terharu karena diberikan kesempatan menjadi seorang polisi yang merupakan mimpi yang sudah lama diinginkannya.
"Saya juga berterima kasih kepada Bapak Kapolri, Kapolda, dan Karo SDM yang telah memberikan saya kesempatan untuk masuk Polri," ujar Tegar. []