Jakarta - Deklarator Nasional Koalisi Bersama Rakyat (KOBAR) Sahat MP Sinurat merespons adanya aksi 11 April 2022 di Gedung DPR, Jakarta, yang digalang Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dengan salah satu poin tuntutannya menolak wacana penundaan Pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden.
"Apa yang dilakukan oleh adik mahasiswa tentu kami hormati, itulah kebebasan berdemokrasi kita. Termasuk Pak Jokowi sendiri itu juga kan tidak ada melarang aksi demo pemerintah, itu kan bentuk kebebasan berpendapat," kata Sahat dikutip dari kanal YouTube Tribunnews, dikutip Opsi di Jakarta, Jumat, 15 April 2022.
Demikian pun dengan apa yang disuarakan KOBAR. Pihaknya ingin MPR dapat melakukan kajian dan pembahasan terkait masa jabatan Presiden Jokowi tiga periode.
Baca juga: KOBAR Minta MPR Menjawab: Aspirasi Presiden Tiga Periode Ini Diterima atau Tidak?
Menurut dia, apa yang diperjuangkan KOBAR saat ini masuk unsur kebebasan berpendapat di era demokrasi. Maka itu ia tidak ingin suaranya dibungkam.
"Hal yang sama dengan aspirasi kami ini. Aspirasi tiga periode ini juga kan kebebasan berdemokrasi, jangan kemudian dibungkam, jangan kemudian kami dilarang untuk bersuara, dan kami tidak melakukan mengganggu ketertiban umum," ucap Sahat.
"Jadi, menurut saya ya inilah demokrasi yang tentu kita harus hormati bersama," ujar dia lagi.
Baca juga: Bersama KOBAR, Masyarakat Mojokerto Berharap Jokowi Maju Satu Periode Lagi
Dia pun mempersilakan apabila ada pihak-pihak yang menentang atau menolak wacana kekuasaan Presiden Jokowi diperpanjang. Sebab, bola amendemen konstitusi tetap ada di MPR.
Sahat mengeklaim, masih ada rakyat yang menginginkan Jokowi tiga periode. Hal itu dibuktikan dengan berjalan mulusnya gerakan KOBAR yang telah menggelar deklarasi #2024SetiaBersamaJokowi di berbagai daerah.
"Kami tidak mengklaim bahwa seluruh rakyat Indonesia mendukung ini. Tapi kami pastikan ada rakyat Indonesia yang mendukung Pak Jokowi, berharap Pak Jokowi ini bisa kemudian melanjutkan lagi kepemimpinannya," kata Sahat. []
