News Kamis, 20 Oktober 2022 | 12:10

Konflik PTPN III dengan Warga Siantar dan Simalungun, Martin Manurung: Utamakan Dialog!

Lihat Foto Konflik PTPN III dengan Warga Siantar dan Simalungun, Martin Manurung: Utamakan Dialog! Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung. (Foto: Dok MMC)

Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung meminta PT Perkebunan Nusantara (PTPN) lebih mengutamakan dialog dengan masyarakat terkait permasalahan lahan dan persoalan lainnya di Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar.

Demikian disampaikan merespons adanya laporan masyarakat terkait permasalahan tanah yang terjadi di daerah Bah Jambi, Kabupaten Simalungun serta di Kampung Baru, Kelurahan Gurila, Pematangsiantar.

Lebih lanjut, Martin menekankan agar hasil dialog juga dapat diterima kedua belah pihak, yakni PTPN dan masyarakat.

"Saya meminta Dirut Holding PTPN III (Mohammad Abdul Ghani) untuk menyampaikan ke jajarannya agar mengutamakan dialog dan duduk bersama dengan masyarakat serta pemangku kebijakan," katanya dalam keterangannya, Kamis, 20 Oktober 2022.

Terkait masih adanya tindakan dari pihak perkebunan yang mengakibatkan seringnya terjadi konflik dengan masyarakat, Ketua DPP Partai NasDem ini dengan tegas meminta agar persoalan tersebut tidak terulang kembali.

"Alat berat dan segala tindakan yang dapat menimbulkan konflik tidak boleh lagi terjadi. Itu saya minta langsung. Dan jajaran (PTPN) yang di bawah juga harus menerapkan hal tersebut. Dan saya akan terus melihat memantau ini," ujarnya.

Selain itu, adanya dialog yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, ia berharap semua dapat jelas dan terang.

"PTPN silakan undang masyarakat, undang pemerintah daerah dan juga BPN. Duduk bersama dan sampaikan semua yang menjadi permasalahan. Sehingga terang dan jelas semua. Kemudian cari solusi terbaik," tuturnya.

Terkait permasalahan PTPN IV dengan masyarakat Sidamanik, Kabupaten Simalungun yang menolak konversi teh menjadi sawit, anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumut II ini juga meminta hal serupa untuk dilakukan, yaitu dialog dan duduk bersama.

"Permasalahan yang ada di Simalungun dan Pematangsiantar, agar semuanya diutamakan dialog. Jangan ada tindakan di bawah yang dapat menimbulkan kegaduhan," ucap Martin Manurung.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya