Jakarta - Jurnalis Popy Rakhmawaty resmi menuntaskan ujian sidang makalah kualifikasinya di Program Pascasarjana Universitas Borobudur dengan judul “Rekonstruksi Sistem Pendidikan Nasional sebagai Instrumen Perlindungan Hak Konstitusional Penyandang Disabilitas di Bidang Pendidikan yang Berkeadilan.”
Tangis haru sempat mewarnai jalannya sidang kualifikasi. Hal itu dikarenakan Popy sempat menyampaikan rasa terima kasih kepada para dosen dan juga orang-orang terdekat yang selalu mendukungnya.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas bimbingan para dosen selama pembelajaran dikelas. Ucap syukur sudah ada dititik sekarang ini, dengan proses yang luar biasa, karena harapan saya bisa lulus S3 demi mewujudkan keinginan almarhum ibu saya," ucap Popy saat menyampaikan penutup sidang, dihadapan para penguji, dikutip Rabu (29/10/2025).
Popy menyampaikan hal tersebut sambil meneteskan air mata. Ia menjelaskan bahwa studi program S3 yang ia jalani merupakan keinginan besar dari ibunya yang kini telah tiada.
Dalam karya ilmiahnya, Popy menyoroti pentingnya rekonstruksi sistem pendidikan nasional agar lebih inklusif dan berkeadilan bagi penyandang disabilitas. Ia menilai bahwa meski berbagai kebijakan telah diterbitkan.
Menurutnya, implementasi di lapangan masih menghadapi tantangan dalam memastikan terpenuhinya hak konstitusional setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan tanpa diskriminasi.
Melalui pendekatan hukum konstitusional dan analisis kebijakan publik, penelitian ini menawarkan konsep pembaruan sistem pendidikan nasional yang menempatkan penyandang disabilitas sebagai subjek aktif dalam proses pendidikan.
Gagasannya menekankan sinergi antara negara, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam mewujudkan sistem pendidikan yang benar-benar setara dan berkeadilan.
“Pendidikan yang berkeadilan bukan hanya soal akses, tetapi juga tentang pengakuan terhadap martabat dan potensi setiap individu, termasuk penyandang disabilitas,” ujar Popy seusai sidang, di Kampus Universitas Borobudur, Jakarta.
Ujian digelar di Ruang Keadilan Lantai 6 Universitas Borobudur, Jakarta, Selasa (28/10/2025). Hadir sebagai Tim Penguji Makalah Kualifikasi, Dr. KMS. Herman, S.H., M.H., M.S.i., Dr. Binsar Jon Vic, S.H., M.M., dan Dr. Subianta Mandala, S.H., LL.M.
Keberhasilan Popy Rakhmawaty dalam menempuh ujian sidang kualifikasi ini menandai langkah penting dalam perjalanan akademiknya menuju penelitian disertasi.
Ia ingin terus berkontribusi dalam memperjuangkan kebijakan pendidikan yang inklusif, berorientasi pada keadilan sosial, dan berpihak pada kelompok rentan, khususnya penyandang disabilitas di Indonesia.
Diketahui, Popy Rakhmawaty merupakan seorang jurnalis muda berprestasi berusia 31 tahun. Dalam perjalanan menuntut ilmu di Kampus Unggul Universitas Borobudur, Popy berhasil meraih IPK 4,00.
Ia yang dikenal sebagai seorang jurnalis, mengawali karirnya sebagai wartawan pada sebuah media besar untuk portal berita online. Dirinya juga sempat bekerja dan beberapa kali berpindah stasiun televisi pada tahun 2018 hingga 2021. Selain itu, Popy juga sempat menjadi Tenaga Ahli di DPR RI.
Tak hanya berkarir sebagai seorang jurnalis, ia juga merupakan tim media Staf Khusus Presiden bidang sosial periode 2019-2024.
Popy dikenal publik sebagai seorang MC dan Host Podcast, tak hanya itu, dirinya juga memiliki usaha dibidang kuliner dan bisnis kosmetik sejak tahun 2011 lalu.
Setelah dinyatakan lulus ujian kualifikasi, Popy akan segera melanjutkan pembuatan proposal hingga ketahapan disertasi.