Makassar - Kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes mengungkapkan kunci negaranya, Cape Verde bisa lolos Piala Dunia 2026.
Menurut pandangannya, kunci utama adalah sabar dan suporter tidak banyak menuntut federasi hingga Tim Nasional.
Hal itu ia ungkapkan saat ditanya oleh YouTube sekaligus pengamat sepakbola Indonesia, Tommy Desky.
Dalam penggalan video wawanncara yang tersebar di Facebook, Yuran ditanya pelajaran apa yang perlu dipetik Indonesia untuk mengikuti kesuksesan Cape Verde.
Awalnya, ia menjelaskan kondisi sepakbola di negaranya yang sangat jauh berbeda dengan Indonesia. Yang mana di Cape Verde, tidak ada Liga profesional yang dijalankan seperti di Indonesia.
"Pertama, sepakbola Cape Verde sangat kuat. Tapi kami tidak punya Liga profesional seperti di Indonesia. Kami punya Liga utama dan Liga kedua tapi sifatnya semi profesional, tidak banyak uang untuk membuat Liga profesional," ungkap Yuran dikutip dari Facebook Tommy Desky, Selasa (18/11/2025).
Dengan tak adanya Liga profesional di Cape Varde, sangat sulit menuju Piala Dunia secara singkat.
Menurutnya, butuh waktu yang panjang, kerja keras dan melibatkan banyak generasi untuk berada di ajang tertinggi sepakbola antar negara itu.
"Dan saya pikir, rahasianya adalah bersabar. Karena terkadang anda mencoba dengan satu pelatih atau anda mulai dengan satu ide. Dan semuanya berjalan tidak sesuai dengan yang diinginkan dan semua orang mulai mengeluh. Semua orang berkomentar "oh pelatih ini harus keluar". Atau "pemain ini tidak pantas masuk ke tim nasional" dan sebagainya," papar Yuran.
Meski begitu, lolosnya Cape Verde di Piala Dunia 2026 tak dibarengi dengan pencapaian di Piala Afrika 2025.
Pasalnya, pada ajang yang akan berlangsung pada Desember 2025 ini, negara kepualauan itu tidak lolos Piala Afrika.
Yuran berpendapat, kadang-kadang dibutuhkan keseimbangan untuk mencapai sesuatu. Seperti halnya Cape Verde, mereka tak mampu lolos Piala Afrika 2025 namun sukses ke partai final Piala Dunia 2026
"Jadi mungkin inilah kita perlu keseimbangan. Kita lolos ke Piala Dunia itu sangat bagus. Tapi ini yang terjadi pada tim kami. Bagaimana saya bilang para tendukung tidak banyak mengeluh minta pelatih untuk dipecat dan segalanya. Kami punya kesabaran, kami mencoba fokus pada satu hal. Karena kami tahu kami ingin lolos ke Piala Dunia," jelasnya. ]
