Pilihan Jum'at, 01 Juli 2022 | 16:07

Mengenal 5 Kain Ulos Khas Batak dan Makna Filosofinya

Lihat Foto Mengenal 5 Kain Ulos Khas Batak dan Makna Filosofinya Presiden Jokowi dipakaikan Ulos di Samosir, Sumatra Utara. (Foto: Dok)
Editor: Tigor Munte

Medan - Danau Toba tak hanya dikenal danau vulkanik terbesar di dunia. Namun juga memiliki kekayaan tradisi warga yang berdiam di kawasan itu. Salah satunya kain ulos. 

Ulos kerap dipakai dalam kegiatan adat istiadat suku Batak. Ada beberapa jenis ulos, dan memiliki makna yang berbeda-beda. Memiliki filosofi tersendiri di balik setiap motifnya.

1. Ulos Ragi Hotang

Dalam pernikahan adat Batak, biasanya sepasang pengantin akan disampirkan sebuah kain ulos yang bernama Ulos Ragi Hotang atau Ulos Marjabu. 

Kain ulos ini menjadi simbol ikatan kasih sayang yang diharapkan bisa seperti rotan atau yang disebut hotang dalam bahasa Batak. 

Ulos Ragi Hotang. (Foto: Batikta)

Rotan terkenal sebagai bahan pengikat yang sangat kuat, sehingga filosofi itu menjadi doa bagi pengantin baru untuk tetap terikat kuat dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

2. Ulos Mangiring

Ulos Mangiring diberikan oleh orang tua (nenek) kepada cucu pertamanya, dengan doa dan harapan kelak akan lahir anak berikutnya dalam keluarga tersebut. 

Ulos ini kemudian bisa dijadikan sebagai kain gendongan atau yang juga disebut Ulos Parompa. 

Ulos Mangiring. (Foto: Batikta)

Selain itu, Ulos Mangiring juga kerap dipakai sebagai selendang atau yang juga dikenal dengan nama tali-tali dalam bahasa Batak.

3. Ulos Ragidup

Proses pembuatan Ulos Ragidup bisa dibilang paling sulit dan panjang dibanding jenis yang lain, karena hal ini pula harga ulos ini cukup mahal.

Ada tiga bagian yang harus ditenun secara bertahap selama pembuatannya, yaitu dua bagian sisi dan sebuah bagian tengah yang berisi tiga bagian dengan detail yang rumit. 

Ulos Ragidup. (Foto: Batikta)

Setelah selesai dan dipandangi secara cermat, keseluruhan motifnya tampak nyata dan ‘hidup’. 

Oleh karena itu Ulos Ragidup (ragi hidup) kerap dijadikan simbol dari kehidupan dan kebahagiaan dalam keturunan dengan umur yang panjang.

4. Ulos Sadum

Ciri khas Ulos Sadum bisa terlihat dari dominasi aksen warna merah, motif bunga yang meriah, serta bingkai warna gelap di kedua sisinya. 

Ulos Sadum. (Foto: Batikta)

Ulos Sadum ini disimbolkan sebagai motivasi dalam suatu keluarga agar selalu bersukacita dan bersemangat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. 

Ulos Sadum juga kerap dipakai sebagai hadiah atau kenang-kenangan kepada pejabat atau tamu istimewa.

5. Ulos Bintang Maratur 

Ulos Bintang Maratur paling sering digunakan dalam acara adat Batak. Tersedia dalam dua jenis, ada dari Tarutung dan Toba.

Motif dan corak kedua jenis ulos ini hampir sama, yaitu motif zigzag mirip gelombang nadi (turun-naik) atau mirip dengan gambaran gelombang suara.

Ulos Bintang Maratur. (Foto: Ist)

Ulos Bintang Maratur dari Tarutung memiliki motif tambahan berupa gambar bintang besar di bagian kepala ulos atau di kedua bagian ujung ulos tersebut. Sementara yang berasal dari Toba tidak memiliki motif tambahan tersebut.

Ulos ini sebagai perantara ucapan suka cita atau berita gembira yang diberikan kepada orang-orang tertentu. 

Di Toba, ulos ini biasa diberikan pada saat syukuran atau selamatan atas kehamilan ibu di bulan ke tujuh.

Di Tarutung, khusus diberikan kepada anak atau keluarga yang melakukan akan memasuki rumah baru. [Kemenparekraf]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya