Jakarta - Kuasa hukum keluarga Nopryansah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Kamaruddin Simanjuntak mengatakan Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo, sangat sayang terhadap Brigadir J serta adiknya Bripda LL Hutabarat. Mereka berdua sudah dianggap seperti anak sendiri.
Menurut Kamaruddin, Putri Candrawathi pernah memberi hadiah berupa uang dan barang kepada Brigadir J. Hal itu terungkap dari keterangan 11 orang saksi yang diperiksa penyidik Bareskrim Polri.
“Keterangan yang paling spektakuler lagi bahwa ibu Putri itu sangat sayang kepada almarhum, demikian juga kepada adiknya. Sudah dianggap sebagai anaknya,” kata Kamaruddin saat dihubungi wartawan dikutip Selasa, 26 Juli 2022.
Baca juga: Brigadir J Tewas-Nikita Mirzani Bebas, Polri Dihantam Tsunami?
Terbukti, ujar Kamaruddin, Putri Candrawathi sempat memberikan hadiah kepada Brigadir J bersama adiknya. Artinya, hubungan mereka sudah seperti orang tua dan anak.
“Pada 1 Juli 2022, dia memberi hadiah kepada adiknya yang juga anggota Polri. Hadiahnya itu berupa dompet Pedro dan memberikan uang juga 5 juta,” tuturnya.
Kamaruddin menyebut, jadi tidak mungkin anak melakukan tindakan amoral kepada orang tuanya atau dalam kata lain melecehkan istri Ferdy Sambo.
“Orang ibunya saja sayang kepada anaknya dan adiknya. Padahal kan adiknya tidak kerja sama dengan Pak Kadiv, cuma anggota Polri di Yanma. Jadi almarhum dan adiknya yang sama-sama polisi cerita kepada orang tuanya, Pak Kadiv dan Ibu itu sangat baik. Orang tuanya taunya ibu Putri itu sangat baik, dan memperlakukan mereka seperti anak,” kata Kamaruddin.
Baca juga: Ini 7 Ajudan Ferdy Sambo yang Diperiksa Komnas HAM
Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dan Brigadir J. (foto: istimewa).
Seperti diketahui, institusi Polri dihantam kabar tidak sedap dengan tewasnya Nopryansah Yosua Hutabarat (Brigadir J) di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta pada Jumat, 8 Juli 2022.
Namun, amat disayangkan polisi sangat tertutup terkait kasus polisi tembak polisi. Buktinya, kasus ini baru diungkap pada Senin, 11 Juli 2022, alias ada jeda tiga hari dari tanggal kematian Brigadir Yosua.
Sebelum tewas ditembaki Bharada E, Brigadir J disebut-sebut melakukan tindak pelecehan, bahkan nekat menodongkan pistol mengarah ke bosnya sendiri, Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.
Kejadian itu, menurut polisi, lantas memicu baku tembak antaranggota polisi, hingga menewaskan Brigadir J di rumah dinas Jenderal Polisi Bintang Dua itu.
Namun, ada kejanggalan dalam peristiwa baku tembak tersebut. Di antaranya ditemukan sejumlah luka di wajah, tubuh, hingga kaki Brigadir J, di mana kasus dugaan pembunuhan berencana ini sudah dilaporkan oleh kuasa hukum keluarga Brigadir J ke Bareskrim Polri, dan saat ini sudah naik ke tingkat penyidikan.
Kemudian, kejanggalan paling disoroti publik ialah CCTV atau kamera pengawas di rumah Ferdy Sambo tak merekam kejadian baku tembak Bharada E-Brigadir J. Kata polisi, CCTV sudah rusak dua minggu sebelum pecahnya peristiwa berdarah.