Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung menilai Polri tak boleh seenaknya saja merahasiakan motif pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J), yang didalangi oleh Irjen Ferdy Sambo.
Sebab, menurut Rocky, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah berulang kali menyatakan bahwa kasus pembunuhan Brigadir J harus diungkap apa adanya, dibuka seterang-terangnya alias tidak boleh ada yang ditutup-tutupi di hadapan publik.
Dengan polisi merahasiakan motif pembunuhan Brigadir J, bagi Rocky, omongan Presiden Jokowi sudah tidak didengar lagi oleh para bawahannya.
Baca juga: Polri Tak Patuhi Perintah Jokowi Soal Buka Terang-terangan Pembunuhan Brigadir J
"Lagi. Ucapan @jokowi untuk dibuka apa adanya tidak didengar bawahan. Salam revolusi mental," kicau Rocky Gerung menggunakan akun Twitter-nya dikutip, Kamis, 11 Juli 2022.
Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto. (Foto: Opsi/Ist)
Sebelumnya, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto menyatakan belum bersedia membeberkan kepada publik terkait motif Irjen Ferdy Sambo membunuh Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Kendati sudah mengetahui motif di balik pembunuhan tersebut, Polri masih enggan mengungkapnya kepada publik.
"Jangan kepo (ingin tahu) lah ya," kata Komjen Agus Andrianto seperti mengutip laporan Medcom, Kamis, 11 Agustus 2022.
Baca juga: Jumat Berdarah di Rumah Ferdy Sambo, Jokowi Desak Polri Ungkap Kebenaran Apa Adanya
Untuk menjaga perasaan semua pihak, kata dia, motif tersebut tidak layak diungkapkan ke publik. Menurut Agus, motif pembunuhan tak disampaikan karena hanya untuk menjadi konsumsi penyidik.
"Untuk menjaga perasaan semua pihak, biarlah jadi konsumsi penyidik dan nanti mudah-mudahan terbuka saat persidangan," ujarnya. []