Aceh Barat Daya - Program pemerintah yang mendapat dukungan dari Bank Dunia, yakni fasilitas Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) banyak yang tidak berfungsi.
Seperti di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh, banyak fasilitas penyediaan air minum yang dibiayai oleh Bank Dunia ini menjadi aset mati dan terbengkalai.
Saat ini kondisi Pamsimas di Abdya sangat amburadul. Banyak masyarakat yang kecewa karena airnya terputus dan bahkan ada yang sama sekali tak sempat memanfaatkan air bersih dari program ini.
"Maka kita minta Pamsimas itu dikelola saja oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Abdya saja," kata Sukarman, salah satu warga Abdya, Kamis, 14 Juli 2022.
Menjawab ini, Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Abdya, Rosi Padedi mengatakan ada proses yang harus dilalui untuk pengalihan itu.
Dia mengaku ada beberapa kepala desa yang sudah menemui pihaknya dan meminta agar Pamsimas dikelola oleh PUDAM.
"Karena namanya alih pungsi tentu ada beberapa persyaratan administrasi yang harus dilengkapi dan pihaknya juga harus melakukan tahapan pengecekan seperti kapasitas lapangan, jalur, objek, subjek dan sebagainya," ujarnya.
"Nati kita buat aturannya, pelanggan Pamsimas tersebut juga harus bersedia kalau pengelolaan yang diserahkan ke kita itu," sambungnya.
Menurut dia, pihaknya bisa saja mengelola Pamsimas karena jaringan dekat dengan jaringan aktif PDAM.
Oleh sebab itu, akan ada beberapa penyesuaian dengan memotong koneksi Pamsimas dan fungsi koneksi PDAM, selanjutnya akan dialirkan untuk beberapa rumah pelanggan Pamsimas.
"Tentunya harus bersedia menjadi pelanggan PDAM Tirta Abdya serta menjamin hak pelanggannya. Maka dari itu, kami akan melihat terlebih dahulu di desa mana yang bisa kita full up, sekiranya Pamsimas itu memang berada di lokasi jaringan kita yang aktif, maka akan lebih memudahkan kita," tuturnya.
Kata dia, sekarang Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Abdya sedang melakukan program penggantian jaringan induk khusus Blangpidie dan Susoh.
Kemudian, meski masih dalam tahap proses pembahasan, PUDAM Tirta Abdya telah mengusul dan menunggu bantuan proposal dari Bank Dunia, dengan angka lebih kurang 14 miliar.
"Semoga saja itu berhasil guna untuk meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat Kabupaten Abdya," ucapnya.[]