Daerah Selasa, 04 Juli 2023 | 18:07

PTPN 4 Diadukan ke Jokowi dan Erick Thohir, Dituduh Bohongi Masyarakat Simalungun

Lihat Foto PTPN 4 Diadukan ke Jokowi dan Erick Thohir, Dituduh Bohongi Masyarakat Simalungun Warga Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun demo ke pihak PTPN 4 tahun 2022. Warga protes karena pergantian teh ke sawit menimbulkan banjir ke permukiman warga. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

SimalungunPTPN 4 dinilai melakukan pembohongan publik terkait konversi teh menjadi kelapa sawit di areal konsesinya di Kabupaten Simalungun.

Semula perusahaan milik negara itu mengklaim tidak melakukan konversi teh menjadi kelapa sawit. Namun temuan LSM Bidasesi di lapangan, terjadi penanaman sawit di eks lahan kebun teh.

Terkait hal itu, Bidasesi menyurati Presiden Jokowi, Menteri BUMN Erick Thohir dan manajemen PTPN 4. 

Bidasesi melaporkan kondisi penanaman sawit dan sikap protes warga Kabupaten Simalungun melalui surat tertanggal 3 Juli 2023, nomor: Bidasesi/17/VII/Protes/2023.

Surat diteken Ketua Bidasesi Andry Christian dan Sekretaris Bernaldo Purba. Surat ini menyusul surat sebelumnya tertanggal 19 Januari 2022 soal protes keras konversi teh menjadi kelapa sawit di Simalungun, khususnya di Marjandi dan Sidamanik.

Disebutkan, berdasarkan fakta-fakta dan bukti nyata yang ada sejak PTPN 4 mengganti komoditi teh menjadi kelapa sawit di Kebun Marjandi, Kecamatan Panei, telah mengakibatkan banjir yang sangat parah dan telah mengakibatkan kesengsaraan kepada masyarakat sekitar dan pengguna jalan Pematang Siantar-Saribudolok. 

Akibat banjir di Panei Tongah telah menghancurkan infrastruktur jalan yang sangat parah. Akibat banjir di Panei Tongah yang bersumber dari Kebun Marjandi telah menghancurkan lahan pertanian masyarakat dan menghancurkan tanaman masyarakat serta mengganggu aktivitas berjualan dan aktivitas lainnya karena air memasuki rumah-rumah masyarakat.

Selain di Unit Marjandi, PTPN 4 juga melakukan konversi tanaman teh di Kebun Unit Bah Birong Ulu. Juga berdampak sama dengan yang dialami masyarakat Panei Tongah, yakni terjadi banjir yang merusak infrastruktur jalan, lahan pertanian, dan menghancurkan pertanian masyarakat serta mengganggu aktivitas masyarakat.

Sebelum ada pergantian tanaman teh jadi kelapa sawit di Marjandi dan Bah Birong Ulu Sidamanik, jika pun turun hujan sangat lebat, tidak pernah terjadi banjir seperti saat ini.

Kemudian, sesuai dengan surat Direktur Utama PTPN 4 Nomor: 04.01/X/267/VI/2022 tanggal 24 Juni 2022 menyatakan bahwa PTPN 4 di Bah Butong hanya  melakukan penanaman kelapa sawit pada lahan yang digarap penggarap, hanya menanam seluas 257 Ha pada lahan kosong, dan tidak ada melakukan pembongkaran tanaman teh di Bah Butong.

"Tetapi faktanya berbeda, berdasarkan kunjungan kami langsung pada 1 Juli 2023 ke lapangan dan kami dokumentasikan lewat video dan foto ternyata PTPN 4 telah membongkar tanaman teh yang masih menghasilkan dan menggantinya dengan tanaman kelapa sawit," kata Andry dalam keterangan persnya.

Pemerintah Kabupaten Simalungun, DPRD Sumatra Utara, DPRD Kabupaten Simalungun, LSM dan Ormas serta masyarakat penduduk setempat telah menolak dan memprotes pergantian tanaman teh jadi kelapa sawit.

Protes dan penolakan ini telah terjadi berulang-ulang baik melalui pernyataan, rapat dengar pendapat, maupun lewat unjuk rasa yang berulang-ulang di Bah Butong maupun di kantor pusat PTPN 4 di Medan.

Pemkab Simalungun, melalui Dinas Lingkungan Hidup dengan surat nomor: 660/972/7.5/2022 telah meminta PTPN 4 menghentikan konversi teh menjadi kelapa sawit dan mencabut kembali yang telah sempat ditanam.

BACA JUGA: PTPN IV Harus Hentikan Tanam Sawit di Simalungun, Cuma Mendatangkan Sengsara

Namun, berdasarkan investigasi yang dilakukan Bidasesi di Kebun Unit Bah Butong pada Sabtu, 1 Juli 2023 ditemukan adanya pembongkaran tanaman teh yang persis bersebelahan langsung dengan kebun teh Bah Butong lainnya. 

Adanya pembongkaran tanaman teh yang masih produktif dan masih terlihat akar dan bongkahan sisa pembongkaran tanaman teh. 

Adanya pembuatan lubang untuk penanaman bibit kelapa sawit, adanya bibit kelapa sawit yang terlihat masih baru selesai ditanam dan adanya tumpukan bibit kelapa sawit yang akan ditanam. 

"Ternyata PTPN 4 telah melakukan kebohongan dan tidak mengindahkan surat Dinas Lingkungan Hidup Simalungun, permintaan DPRD Sumatra Utara dan DPRD Kabupaten Simalungun serta mengabaikan seluruh protes dan penolakan yang dilakukan masyarakat selama ini," tukas Andry.

Kemudian kata dia, PTPN 4 telah mengabaikan fakta-fakta bahwa masyarakat Panei Tongah dan Bah Birong Ulu Sidamanik sangat menderita akibat banjir pasca pergantian teh jadi kelapa sawit.

Maka itu pihaknya kata Andry, memohon kepada Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir berkenan berkunjung langsung ke Panei Tongah dan Bah Birong Ulu agar melihat dan mendengar secara langsung dari rakyat, penderitaan rakyat yang diakibatkan oleh PTPN 4 mengganti teh jadi kelapa sawit.

Meminta Dirut Holding PTPN 3 dan Dirut PTPN 4 berkenan lebih berempati dan memiliki rasa kasihan terhadap penderitaan rakyat di Simalungun. Bukan hanya duduk nyaman di kursi empuk dan ruangan ber-AC sambil menonton rakyat Simalungun menderita.

"PTPN 4 agar menghentikan pergantian tanaman teh jadi kelapa sawit di Simalungun, PTPN 4 mengembalikan tanaman kelapa sawit kembali jadi tanaman teh di Kebun Marjandi Panei Tongah, Kebun Bah Birong Ulu, dan Bah Butong di Sidamanik," katanya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya