News Kamis, 01 Desember 2022 | 16:12

Respons Tantangan Ekonomi Global, Jokowi Ungkap Enam Fokus Kebijakan APBN 2023

Lihat Foto Respons Tantangan Ekonomi Global, Jokowi Ungkap Enam Fokus Kebijakan APBN 2023 Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebutkan bahwa pemerintah sedang menyiapkan strategi besar untuk merespons tantangan ekonomi global, antara lain melalui instrumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.

Selain ditempatkan sebagai instrumen stabilitas untuk mengendalikan inflasi, Jokowi bilang APBN juga menjadi instrumen perlindungan sosial bagi masyarakat rentan, serta harus mampu mendorong kelanjutan pemulihan ekonomi global dan reformasi struktural.

Dalam sambutan Presiden Jokowi pada acara Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2023 di Istana Negara, ia menekankan bahwa APBN 2023 akan difokuskan pada enam kebijakan.

"Pertama, penguatan kualitas SDM. Kedua, akselerasi reformasi sistem perlindungan sosial. Ini untuk memperbaiki data terpadu kesejahteraan sosial, antara lain melalui registrasi sosial ekonomi. Ketiga, melanjutkan pembangunan infrastruktur prioritas, khususnya infrastruktur pendukung transformasi ekonomi," kata Presiden Jokowi seperti mengutip keterangan Sekretariat Kabinet, Kamis, 1 Desember 2022.

"Keempat, pembangunan infrastruktur untuk menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru, termasuk di dalamnya adalah Ibu Kota Nusantara. Kelima, revitalisasi industri, ini penting yaitu dengan terus mendorong hilirisasi. Keenam, pemantapan reformasi birokrasi dan penyederhanaan regulasi," sambungnya.

Kepala Negara mengungkapkan, fokus kebijakan tersebut membutuhkan pengawalan yang ketat di lapangan.

Untuk itu, Presiden meminta kepada seluruh kementerian, lembaga, juga pemerintah daerah agar mengendalikan secara detail belanja-belanja yang ada, tidak terjebak rutinitas, serta memperbesar pembelian produk-produk dalam negeri, khususnya produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Juga perlu saya ingatkan bahwa tidak ada program kementerian yang tidak bersinggungan dengan kementerian yang lain. Oleh sebab itu, kerjanya harus kerja terintegrasi, tidak sektoral dan berjalan sendiri-sendiri," ujarnya.

Selain itu, dia juga meminta agar para gubernur, bupati, maupun wali kota memperhatikan pergerakan inflasi di daerah masing-masing secara detail dari waktu ke waktu, juga mempercepat realisasi belanja.

Sebab, kata Jokowi, saat ini inflasi adalah momok bagi semua negara.

Baca juga: Sri Mulyani Tegaskan APBN Bekerja Keras Menjaga Pemulihan Ekonomi Nasional

Baca juga: Optimis Hadapi Situasi Perekonomian Global, Jokowi: Indonesia Adalah Titik Terang

"Untuk pemerintah daerah, gubernur, bupati, dan wali kota, saya minta perhatikan dari waktu ke waktu, dari jam ke jam pergerakan angka inflasi di daerah masing-masing, ini penting sekali, ini momok semua negara inflasi. Sekali lagi, perhatikan pergerakan angka inflasi di daerah masing-masing. Saya minta percepat realisasi belanja di APBN maupun APBD, khususnya belanja modal dan belanja sosial," ucap Presiden Jokowi.

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya