Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, mengakui adanya dugaan beroperasinya mafia visa dan mafia karantina bagi wisatawan mancanegara yang akan berlibur ke Bali.
Berbicara saat Weekly Press Briefing yang digelar secara hybrid, Senin, 21 Februari 2022, Sandiaga mengungkapkan keprihatinannya atas dugaan adanya mafia visa yang mematok harga mahal untuk pembuatan visa bagi wisatawan mancanegara yang ingin liburan ke Bali.
"Gubernur Bali membenarkan dan melaporkan adanya mafia karantina di Bali dan permainan e-visa pada Kamis 17 Februari 2022," kata Sandiaga Uno, dikutip Opsi pada Selasa, 22 Februari 2022.
"Pada intinya saya sangat menyayangkan adanya mafia karantina yang mematok harga visa di atas harga yang telah ditetapkan," tuturnya.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno. (Foto: Kemenparekraf)
Sandiaga mengatakan, saat ini banyak laporan dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) WNA yang merasa dirugikan oleh oknum yang diduga melakukan praktik `mafia karantina`.
Perbuatan oknum tersebut, kata Sandi, selain merugikan para PPLN WNA juga mencoreng pariwisata Indonesia di mata dunia.
Baca juga: Singapore Airlines Jadi Maskapai Internasional Pertama yang Kembali ke Bali
Baca juga: Singapure Airlines Terbang Lagi ke Bali, Kemenparekraf: Momentum Bangkitkan Ekonomi
Kemenparekraf bersama dengan sejumlah K/L seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Satgas COVID-19, Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan, hingga Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), saat ini juga sedang membentuk help desk bagi wisatawan mancanegara. Tujuannya, agar tidak terjadi masalah serupa. []