Netizen Jum'at, 05 Agustus 2022 | 17:08

Tahul-tahul di Batak Toba, Mengadopsi Pewayangan Disebut Kantong Semar

Lihat Foto Tahul-tahul di Batak Toba, Mengadopsi Pewayangan Disebut Kantong Semar Tahul-tahul atau Kantong Semar. (Foto: Tangkapan Layar IG Charis Martin Purba)
Editor: Tigor Munte

Medan - Seorang fotografer asal Danau Toba, Charis Martin Purba mengunggah di akun Instagram sebuah foto yang disebutnya tahul-tahul

Dalam status Instagramnya yang diunggah pada 1 Agustus 2022, Charis bercerita menemukan tahul-tahul tersebut di antara kumpulan pohon pinus yang cukup luas, yang sudah habis ditebang. 

"Tumbuhan tahul-tahul (bahasa Batak Toba) adalah nama lain dari tumbuhan Kantong Semar (Nephentes)," tulis dia, dilansir Opsi, Jumat, 5 Agustus 2022. 

Secara umum, kata dia, tumbuhan ini merupakan jenis tumbuhan hias yang hidupnya merambat. Keunikan tumbuhan ini ada pada kantong yang terdapat tepat di ujung daun. 

"Kantungnya berbentuk seperti cawan atau piala bahkan ada yang berbentuk seperti jamban," ungkapnya.

Secara biologis imbuh Charis, tumbuhan ini berperan sebagai pengendali hama khususnya serangga dan mampu menyerap gas karbondioksida di udara. 

"Sebaiknya tetap ada dalam ekosistem!" tukasnya.

Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kantong Semar merupakan tumbuhan karnivora, yaitu tumbuhan pemakan daging seperti serangga dan hewan-hewan kecil. 

Banyak yang menyangka kantong pada tumbuhan ini merupakan bunganya. Padahal, kantong ini merupakan daun yang sudah termodifikasi. 

Kantong ini berfungsi untuk menangkap serangga dan hewan-hewan kecil lainnya. 

Kantong khusus pada tumbuhan Kantong Semar ini dilapisi oleh lilin yang sangat licin sehingga menyulitkan serangga yang sudah terperangkap dalam kantong untuk naik dan keluar. 

Kantong Semar. (Foto: KLHK)

Kantong ini juga menghasilkan cairan asam yang bernama proteolase yang  berfungsi untuk mencerna kerangka keras dan daging serangga. 

Bentuknya terbilang unik, mengantong dan membulat pada bagian ujungnya. Ada yang bilang mirip tokoh pewayangan Semar dengan perut buncitnya. Karena itulah, tumbuhan ini diberi nama Kantong Semar.

Baca juga:

Jadi Pusat Konservasi Tanaman Anggrek, PUPR Selesaikan Penataan Kebun Raya Bogor

Kantong semar hidup secara epifit atau menempel pada batang pohon. Seperti jenis tumbuhan karnivora lainnya, kantong semar tumbuh baik pada tanah atau tempat-tempat yang miskin unsur hara. 

Kantong Semar ada yang hidup di tempat lembab dan sedikit sinar matahari dan ada pula yang hidup di tempat yang terbuka dengan cahaya matahari yang banyak.

Di Indonesia setidaknya terdapat 85 jenis Kantong Semar. Habitat terbanyak berada di Kalimantan dan Sumatera. 

Sayangnya, kekayaan jenis Kantong Semar tersebut masih kurang mendapat perhatian. 

Menurut data IUCN Red List, sedikitnya 27 spesies terancam punah, bahkan empat diantaranya merupakan spesies dengan status Critically Endangered (kritis) dan empat lainnya berstatus Endangered (terancam).

Di Taman Nasional Batang Gadis hingga saat ini telah teridentifikasi lima Jenis Kantong Semar. 

Lima jenis tersebut termasuk kategori Appendix II menurut CITES, yaitu Nepenthes ampullaria Jack, Nepenthes gymnamphora Nees, Nepenthes reinwardtiana Miq, Nepenthes lingulata Chi.C. Lee, Hernawati & P. Akhriadi, dan Nepenthes sumatrana (Miq.) beck. 

Sedangkan berdasarkan P.106 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi di Indonesia, tiga jenis merupakan tumbuhan yang dilindungi, yaitu Nepenthes gymnamphora Nees, Nepenthes lingulata Chi.C. Lee, Hernawati & P. Akhriadi, dan Nepenthes sumatrana (Miq.) Beck. 

Satu jenis merupakan jenis yang sangat dilindungi berdasarkan IUCN Red list dengan status Critically Endangered (CR) yaitu Nepenthes sumatrana (Miq.) Beck.[]

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya