News Senin, 17 Oktober 2022 | 10:10

Wamen BUMN: Penggunaan Kendaraan Listrik Hemat Biaya Rp 1 Juta-Rp 1,5 Juta

Lihat Foto Wamen BUMN: Penggunaan Kendaraan Listrik Hemat Biaya Rp 1 Juta-Rp 1,5 Juta Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury meninjau langsung progres pengerjaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Bali Selatan, Denpasar, Bali, Minggu (16/10/2022). ANTARA/Rolandus Nampu

Jakarta - Wakil Menteri (Wamen) BUMN I Pahala Nugraha Mansury menyatakan penggunaan kendaraan listrik dalam hal ini sepeda motor listrik bagi masyarakat dapat menghemat biaya operasional sekitar Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta per tahun.

Pahala mengatakan hal itu saat meninjau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Bali Selatan, Denpasar, Bali, Minggu, 16 Oktober 2022.

Selain membawa keuntungan bagi masyarakat, lanjutnya, pemerintah juga akan mendapatkan manfaat dalam bentuk penghematan sebesar Rp 1 juta sampai dengan Rp 1,2 juta per tahun dengan asumsi rata-rata masyarakat mengisi BBM kurang lebih sekitar enam liter per minggu.

Dia mengatakan program penggunaan kendaraan listrik merupakan salah satu dari lima inisiatif pemerintah di Kementerian BUMN untuk bisa melakukan transisi energi, salah satunya dengan membangun ekosistem kendaraan listrik.

"Jadi, masyarakatnya mendapatkan manfaat, pemerintah juga mendapatkan manfaat. Secara keseluruhan dapat menurunkan emisi dan PLN pun sebagai penyedia listrik tentunya juga akan mendapatkan manfaat karena permintaan untuk listrik tentunya akan meningkat," kata dia.

Deretan sepeda motor listrik Gesits yang dibeli pemerintah provinsi Aceh (ANTARA/HO-Gesits)

Dia berharap pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Denpasar baik dari sisi infrastrukturnya yaitu dalam bentuk SPKLU, maupun pengembangan fasilitas produksi motor listrik bisa ditingkatkan mengingat kemampuan Indonesia dalam memproduksi motor listrik memang terbatas.

Dia juga memastikan pemerintah terus mendorong pihak-pihak yang memiliki minat terhadap pembangunan ekosistem Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) alias Battery Swapping Station (BSS) sebanyak mungkin.

Pahala Mansury juga mengatakan pembangunan SPKLU sangat potensial, selain untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik, juga meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam hal pengisian listrik kendaraan, dengan tiga pilihan penyediaan SPKLU mulai dari medium charging, fast charging, hingga ultra fast charging.

Untuk kebutuhan KTT G20 sendiri total ada 66 SPKLU untuk mendukung operasional 936 unit mobil listrik, 30 unit bus listrik, dan 290 unit motor listrik selama kegiatan tersebut di Nusa Dua, pada 15-16 November 2022.

Sementara itu Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan dalam pengerjaan proyek strategis pengembangan kendaraan listrik, pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak seperti perbankan, perkantoran, mal hingga kedai kopi. [Antara]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya