Daerah Senin, 04 Desember 2023 | 13:12

Kota Siantar Kerja Sama dengan Yayasan Bhakti Tanoto dalam Penanggulangan Stunting

Lihat Foto Kota Siantar Kerja Sama dengan Yayasan Bhakti Tanoto dalam Penanggulangan Stunting Wali Kota Pematang Siantar, Susanti Dewayani teken MoU dengan Yayasan Bhakti Tanoto, Senin pagi, 4 Desember 2023. (Foto: Istimewa)

Siantar - Kota Pematang Siantar menjadi kabupaten/kota pertama di Provinsi Sumatra Utara (Sumut) yang mendapat kesempatan untuk bekerja sama dengan Yayasan Bhakti Tanoto dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Dasar dan Upaya Percepatan Penurunan Stunting.

Penandatanganan kesepakatan bersama atau memorandum of understanding (MoU) dilakukan Wali Kota Siantar Susanti Dewayani dan Director of Basic Education Yayasan Bhakti Tanoto Margaretha Ari Widowati secara daring, Senin pagi, 4 Desember 2023.

Selain itu, juga ditandatangani perjanjian kerja sama antara Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Siantar dengan Yayasan Bhakti Tanoto tentang Program Pendampingan Teknis Percepatan Penurunan Stunting.

Penandatanganan kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama tersebut berlangsung setelah pembukaan acara Evaluasi Hasil Tindak Lanjut Audit Kasus Stunting ke-2 Siantar, di Ruang Serbaguna Pemko.

Susanti sebelum membuka kegiatan evaluasi menerangkan, pencapaian target pembangunan kesehatan melalui upaya percepatan penurunan stunting merupakan salah satu investasi utama, dalam menyiapkan Generasi Emas 2045 melalui penguatan deteksi dini dan intervensi yang tepat, baik intervensi spesifik maupun sensitif, secara kolaboratif dan konvergen, dan diharapkan stunting dapat dicegah.

Ia mengatakan, pemerintah di semua level administrasi dengan dukungan dari semua program dan sektor serta mitra dan stakeholders, sangat berkomitmen dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Menurutnya, audit kasus stunting menjadi upaya yang sangat strategis dan penting dilakukan dalam penanggulangan stunting secara komprehensif, sebagai bagian dari monitoring dan evaluasi.

Dengan audit, diharapkan dapat menjadi pembelajaran di tiap level administrasi untuk penguatan dan konvergensi program, serta memastikan intervensi spesifik dan sensitif sampai pada sasaran.

"Saya yakin bila semua dilaksanakan secara optimal, target stunting 14 persen tahun 2024 secara nasional dan 8,96 persen untuk Kota Pematang Siantar dapat kita capai," ujarnya.

Pemko, lanjutnya, telah memiliki program atau terobosan untuk menurunkan angka stunting di tiap kelurahan dan telah memiliki regulasi, yaitu Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) dan Bapak/Bunda Asuh Keluarga Berisiko Stunting (BAKRS), dan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) yang berada di setiap kelurahan.

Harapannya, upaya pencegahan dan penurunan stunting di Siantar dapat terwujud, sehingga prevalensi stunting dapat diturunkan.

Susanti juga menyampaikan, dalam kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan kerja sama dengan Yayasan Bhakti Tanoto dalam rangka percepatan penurunan stunting. Serta penyerahan bantuan dari Yayasan Baitul Maal (YBM) PT PLN (Persero) UPT Siantar kepada balita stunting.

"Terima kasih kepada Yayasan Bhakti Tanoto dan PT PLN. Di mana, Kota Pematang Siantar ditunjuk untuk menerima program kemanusiaan oleh Yayasan Bhakti Tanoto dan PT PLN. Semoga bantuan ini tidak berhenti di sini, namun terus berkesinambungan," ucap Susanti.

Sementara itu, Director of Basic Education Yayasan Bhakti Tanoto Margaretha Ari Widowati melalui zoom (daring) menyampaikan, Yayasan Bhakti Tanoto selama ini fokus di pendidikan. Pendidikan yang berkualitas, katanya, akan meningkatkan kesejahteraan.

Yayasan Bhakti Tanoto, kata Margaretha, ikut ambil bagian dalam percepatan penurunan stunting di Siantar.

"Stunting membuat anak tidak tumbuh dan berkembang secara normal. Sehingga akan berpengaruh pada masa depannya," tukasnya.

Ia mengaku bersyukur bisa bekerja sama dengan Pemko yang wali kotanya fokus dengan kesehatan serta peduli dengan guru.

Selain itu, kata dia, Siantar menjadi kota/kabupaten pertama di Provinsi Sumut yang menandatangani MoU dengan Yayasan Bhakti Tanoto untuk penurunan angka stunting.

Semoga tercapai tujuan bersama, yakni menurunkan angka stunting menuju Indonesia Emas 2045 dan Siantar kota bebas stunting.

Sedangkan Manajer YBM PT PLN (Persero) UPT Siantar, Sugandhi diwakili Asisten Manajer Donald Silitonga mengucapkan terima kasih kepada Pemko yang telah memberikan kesempatan kepada pihaknya untuk ikut andil dalam upaya penurunan stunting, dengan memberikan bantuan kepada balita yang mengalami stunting.

YBM, katanya, bukan hanya untuk stunting. Sebab selama ini telah banyak program bantuan kepada masyarakat di seluruh Indonesia, tepatnya sejak tahun 2006. YBM memiliki misi mengelola Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) serta wakaf di PT PLN secara amanah, profesional, transparan, dan sesuai syariah.

"Semoga program baik ini bermanfaat bagi yang membutuhkan," tandasnya.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya