Hiburan Selasa, 01 November 2022 | 00:11

Lahir di Indonesia, Music20 Ditutup Gelaran KTT dan Konser Secara Hybrid

Lihat Foto Lahir di Indonesia, Music20 Ditutup Gelaran KTT dan Konser Secara Hybrid Suasana KTT Music20 yang digelar secara hybrid pada Senin, 31 Oktober 2022. (Foto: Istimewa)
Editor: Eno Dimedjo

Jakarta - Rangkaian puncak acara Music20 (M20) resmi ditutup dengan KTT M20 yang diagendakan berlangsung pada Senin, 31 Oktober 2022 serta konser M20 pada Selasa, 1 November 2022.

Kedua kegiatan tersebut akan digelar secara hybrid dan dihadiri oleh tamu undangan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Gelaran M20 Summit dan M20 Concert dipelopori oleh United of Diversity dan Yayasan Anugerah Musik Indonesia, yang merupakan organisasi musik terkemuka organisasi di Indonesia.

Ketua Panitia M20 Tantowi Yahya mengatakan, KTT M20 tidak hanya akan membahas mengenai konser ramah lingkungan serta rendah emisi, tetapi juga mengangkat berbagai hal demi kemajuan musik secara umum dan lainnya.

"Pesan penting dari KTT ini tidak terbatas pada konser ramah lingkungan dan rendah emisi yang termasuk nol plastik dalam agenda festival dan industri hiburan, tetapi juga mendukung praktik terbaik untuk mendukung tujuan musik, dan masalah iklim,: kata Tantowi Yahya, dikutip Opsi pada Selasa, 1 November 2022.

Menurut Tantowi, M20 juga berfokus pada tujuan SDG dan transformasi digital di industri musik. Tak kalah penting, KTT ini juga mencakup penyelarasan kebijakan tentang masa depan industri musik untuk mendukung inklusi digital dan budaya serta kesejahteraan musisi dan pekerja kreatif.

Gelaran KTT M20 yang rencananya dibuka secara resmi oleh Menteri BUMN Erick Thohir, bakal dihadiri oleh 100 delegasi termasuk 30 peserta dari delegasi Indonesia dan 70 delegasi dari negara undangan G20 lainnya.

Delegasi negara yang dikonfirmasi hadir antara lain Brasil, Kanada, Kamboja, Jepang, Italia, India, Indonesia, Meksiko, Rusia, Afrika Selatan, Inggris Raya, Amerika Serikat, dan sejumlah negara anggota Uni Eropa.

Nantinya, Komunike pada KTT M20 bakal menghasilkan draft final yang akan diserahkan kepada Presiden Republik Indonesia, untuk kemudian diserahkan kepada India sebagai negara tuan rumah Presidensi G20 pada tahun 2023.

Pada KTT tersebut juga akan dilakukan serah terima program M20 kepada pihak India.

"Semoga Gerakan M20 yang lahir di Indonesia bisa menjadi gerakan yang memberikan dampak dan manfaat bagi dunia melalui musik," kata Tantowi Yahya.

Logo Music20 alias M20. (Foto: Istimewa)

Puncak acara Presidensi G20 Indonesia sendiri akan digelar di Bali pada pertengahan November 2022 mendatang.

Sementara acara konser M20 akan dimeriahkan oleh beberapa musisi papan atas seperti sebagai Iwan Fals, Kahitna, Once, Isyana X Deadsquad, Dira Sugandi, dan Slank.

Acara konser M20 mengusung tema bertajuk "Music & SDGs: Strong Agents of Social, Perubahan Lingkungan dan Ekonomi”.

Beberapa poin yang coba diangkat pada acara ini adalah, mendorong informasi digital dalam industri musik yang adil dan inklusif, kesejahteraan musisi, dan pekerja ekonomi kreatif, akses yang lebih baik di industri musik, mengarusutamakan pembelajaran musik, mendorong rendah emisi dan ramah komunitas konser dan menjadikan musik sebagai platform untuk mempromosikan perdamaian.

Acara ini berlangsung secara virtual dan dapat dihadiri oleh semua orang melalui saluran YouTube DSS Music secara live streaming pada 1 November 2022, pukul 19.00 – 22.00 WIB.

Triawan Munaf, Kadri Mohamad, dan Candra Darusman selaku Co-chairs M20 menjelaskan bahwa tema yang akan digaungkan melalui acara konser adalah hasil diskusi dengan musisi-musisi di Indonesia.

"Kami tentu telah berdiskusi dengan hebat Musisi Indonesia dari lintas generasi dan genre untuk berdiskusi bagaimana mereka berjuang perubahan, dan kecemasan mereka terhadap isu-isu tertentu melalui karya-karya mereka," kata mereka.

Candra juga menjelaskan bahwa M20 mendapatkan wawasan yang luar biasa dari para musisi mengenai perjuangan mereka dalam mengubah dunia dan merasakan dedikasi yang luar biasa dalam prosesnya.

"Melalui diskusi, M20 memahami keyakinan musisi bahwa musik bisa menjadi luar biasa media dalam proses penyampaian pesan atau ide karena musik adalah yang paling universal bahasa," ujar Candra Darusman.

Tantowi Yahya mengatakan, konser ini juga akan menerapkan konsep low emission, konser ramah komunitas, dan minim limbah, konser ini akan mempromosikan tata kelola lingkungan, sosial, dan perusahaan kebijakan atau ESG dalam industri hiburan.

Dia juga mengingatkan bahwa jumlah konser yang diadakan saat ini setelah masa pemulihan pandemi telah meningkat.

Baca juga: Menlu: Konfirmasi Kehadiran Pemimpin Negara di KTT G20 Sangat Tinggi

Baca juga: Iwan Fals dan Anggun C Sasmi Ramaikan Diskusi StarsTalk Jelang Presidensi G20

"Dalam hal menyelenggarakan konser, itu juga diperlukan untuk menerapkan kebijakan yang selaras dan berkelanjutan dalam merespons global krisis seperti krisis iklim dan lingkungan," tutur Tantowi Yahya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya