Pilihan Sabtu, 06 Agustus 2022 | 11:08

LPSK Sebut Bharada E Tak Mahir Menembak, Kombes Budhi Berbohong?

Lihat Foto LPSK Sebut Bharada E Tak Mahir Menembak, Kombes Budhi Berbohong? Kombes Polisi Budhi Herdi Susianto dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan. (foto: Kompas.com).

Jakarta - Kapolres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) nonaktif Komisaris Besar (Kombes) Polisi Budhi Herdi Susianto tengah dalam sorotan lantaran sebelumnya sempat menyebut Richard Eliezer alias Bharada E jago menembak. Pernyataan tersebut bertentangan dengan temuan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) soal Bharada E tak mahir menembak.

Kombes Budhi dalam rapat konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa, 12 Juli 2022 lalu, mengatakan bahwa Brigadir Yosua (Brigadir J) berada di lantai bawah saat terjadi peristiwa baku tembak, sementara Bharada E ada di lantai atas.

Kata Budhi, insiden baku tembak antar dua polisi itu tak terhindarkan setelah istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi berteriak usai dilecehkan sambil ditodong pistol oleh Brigadir J.

Baca jugaIstri Ferdy Sambo Siap Datangi Komnas HAM, Tapi Ada Syaratnya

Menurutnya, Bharada E saat itu menembak dengan Glock 17 yang berisi 12 peluru. Dia menyebut Bharada E melepaskan lima tembakan dan menyebabkan tujuh luka tembak di tubuh Brigadir Yosua.

Sementara, Brigadir Yosua menggunakan senjata HS 16 dan melepaskan tujuh peluru. Namun, tembakan dari Brigadir Yosua meleset semua alias pelornya sama sekali tak mengenai Bharada E.

Namun, sayangnya peristiwa baku tembak itu tak terekam kamera pengawas. Budhi menyebut CCTV rumah Irjen Ferdy Sambo sudah rusak sejak dua minggu sebelum insiden ini pecah.

Budhi pun lantas membahas perihal Bharada E adalah polisi yang jago menembak. Dia mengatakan Bharada E merupakan pelatih menembak di resimennya.

Saat ditanyakan apakah Bharada E terluka dalam baku tembak itu, Budhi menjawab "Tidak ada. Jadi kebetulan, sebagai gambaran informasi, kami juga melakukan interogasi terhadap komandan Bharada RE. Bahwa Bharada RE ini sebagai pelatih vertical rescue dan di resimen pelopornya. Dia sebagai tim penembak nomor satu kelas satu di Resimen pelopor. Ini yang kami dapatkan."

Temuan LPSK Bharada E Tak Mahir Menembak

Ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo, Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E berjalan memasuki ruangan saat tiba di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa, 26 Juli 2022. (foto: Antara).

LPSK melalui hasil penelusuran mereka mengungkap bahwa Brigadir J lebih jago menembak dibandingkan Bharada E.

"Informasi itu kami peroleh (Bharada E tak mahir tembak). Artinya, kalau dibandingkan dengan Yosua, dia lebih jago tembak," ujar Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi, Kamis, 4 Agustus 2022.

"Dia (Bharada E) kategori kemampuan menembak kelas satu, jadi menembaknya biasa saja," ucap Edwin.

Edwin menyebut informasi ini diperoleh dari sumber yang tepercaya. Penyelidikan ini dilakukan dalam upaya perlindungan terhadap Bharada E.

"Kan kami dalam proses penelaahan dan investigasi, dalam proses investigasi ini kami himpun informasi dari mana pun. Tentu informasi yang kami himpun, informasi yang bisa kami percaya sumbernya, kompeten menyampaikannya," jelasnya.

Baca jugaKombes Budhi Herdi Disebut Bertugas Bersihkan TKP Pembunuhan Brigadir J

Edwin Partogi mengungkapkan, Bharada E alias Richard Eliezer berstatus sebagai sopir Ferdy Sambo berdasarkan surat tugasnya. Status tersebut terungkap saat LPSK meminta keterangan langsung kepada Bharada E beberapa waktu lalu.

"Ternyata dia bukan ADC (aide de camp/ajudan), dia driver," kata Edwin dikutip dari Kompas.com.

Bharada E juga diketahui baru beberapa bulan memegang senjata api. Edwin menerangkan, Bharada E mendapat senjata api dari Propam Polri setelah ditunjuk sebagai sopir Ferdy Sambo.

"Baru pegang senjata November tahun lalu pas dia jadi driver-nya Pak Sambo," tutur Edwin.

Pengacara Pertanyakan Kok Luka Tembak Brigadir J Banyak?

Kuasa Hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak. (foto: istimewa).

Kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua (Brigadir J), Kamaruddin Simanjutak membantah pernyataan seputar Bharada E jago menembak alias punya kemampuan khusus dalam menggunakan senjata api. Sebelumnya, Kombes Budhi mengelu-elukan Bharada E sebagai pelatih tembak.

"Malah Bharada E sempat dikatakan pelatih katanya. Seolah-olah kita bodoh, mana ada Bhayangkara Dua (Bharada) pelatih sniper, dia baru mulai pegang-pegang senjata, nembaknya saja belum lurus," katanya kepada wartawan dikutip, Sabtu, 6 Agustus 2022.

Kamaruddin pun mempertanyakan banyaknya luka tembak yang ditemukan di bagian tubuh hingga kepala Brigadir J.

"Karena Bharada E mengatakan dia hanya menembak dengan 5 peluru, kena 4 tapi kenapa lukanya di atas 10?" ujar Kamaruddin lagi.

Kombes Budhi Dinonaktifkan Sebagai Kapolres Jaksel

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (foto: Humas Polri).

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo pun telah menonaktifkan Kombes Polisi Budhi Herdi Susianto dari jabatannya sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan per Rabu, 20 Juli 2022.

Penonaktifan Kombes Budhi Herdi Susianto ini dilakukan untuk menjaga transparansi, objektivitas, dan akuntabilitas dalam pengungkapan kasus baku tembak antarpolisi ini.

"Untuk menjaga independensi tersebut, transparansi dan akuntabel pada malam hari ini bapak Kapolri memutuskan untuk menonaktifkan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdy Susianto," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Rabu, 20 Juli lalu.

Sehari kemudian, Polda Metro Jaya di bawah pimpinan Kapolda Irjen Fadil Imran menunjuk Kombes Polisi Yandri Irsan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kapolres Jakarta Selatan (Jaksel) menggantikan Kombes Polisi Budi Herdi Susianto yang telah dinonaktifkan.

Sebelum menjadi Plt Kapolres Jaksel, Kombes Yandri Irsan sempat juga menjadi Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulawesi Utara (Sulut).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, penunjukan Yandri Irsan itu berdasarkan Surat Perintah Nomor 158/VII/KEP/2002 tanggal 21 Juli 2002 tentang Pelaksanaan Tugas atau Plt Kapolres Metro Jakarta Selatan.

"Dalam surat perintah tersebut, Kapolda menunjuk Kombes Yandri Irsan yang sehari-hari sebagai Direktur Pam Obvit Polda Metro Jaya ditunjuk sebagai Plt Kapolres Metro Jakarta Selatan," kata Endra Zulpan di Jakarta, Kamis, 21 Juli 2022. 

Teranyar, Kapolri Jenderal Sigit melakukan mutasi besar-besaran terhadap 15 personel polisi. Hal itu tertuang dalam Surat Telegram Nomor 1628/VIII/Kep/2022 tertanggal 4 Agustus 2022. Mutasi besar-besaran ini tentu saja berkaitan dengan kasus kematian Brigadir J, karena sebagian dari mereka tengah diperiksa oleh tim khusus Polri.

Adapun dua personel Polres Jaksel yang dimutasi adalah AKBP Ridwan Rheky Nellson Soplanit, Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel ke Pamen Yanma
dan AKP Rifaizal Samual, Kanit I Satreskrim Polres Metro Jaksel dimutasi ke Pamen Yanma. Sejauh ini Kombes Budhi Herdi masih dalam status dinonaktifkan, belum dicopot jabatannya.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya