Medan - Satu individu orang utan Sumatra atau Pongo Abelli ditemukan dalam kondisi cukup kurus di areal perkebunan Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
Kasi Wilayah II Stabat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatra Utara, Herbert BP Aritonang mengatakan awal ditemukannya orang utan tersebut karena adanya laporan dari Manajer Kebun PT PISS.
Keberadaan dua individu orang utan Sumatra itu terpantau di areal kebun milik PT PISS di Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat pada Rabu 25 Mei 2022.
Menindaklanjuti laporan itu, pihaknya membentuk tim gabungan yang terdiri dari petugas BBKSDA Sumut, lembaga mitra kerja sama Yayasan Orangutan Sumatra Lestari-Orangutan Information Center (YOSL-OIC) serta dari pihak perkebunan PT PISS.
"Tim melakukan identifikasi lokasi, memantau pergerakan orang utan dan membuat rencana emergency rescue, mengingat kondisi tutupan tidak layak untuk habitat orang utan serta cukup jauh dari kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser dengan jarak terdekat 3 Km," kata Herbert dalam keterangannya diterima Kamis, 2 Juni 2022.
Selanjutnya, pada Selasa, 31 Mei 2022, sekitar pukul 12.58 WIB, satu individu satwa liar orang utan berhasil dievakuasi setelah terlebih dahulu ditembak bius oleh tim medis dari BBKSDA dan YOSL-OIC.
"Hasil identifikasi, orang utan berusia 12 tahun, jenis kelamin betina, kondisi sehat, hanya sedikit kurus diduga akibat kekurangan pakan selama di areal perkebunan. Tidak ditemukan luka fraktur atau bekas tembakan senapan angin pada bagian tubuh satwa," ujarnya.
Menurutnya, perilaku orang utan tersebut masih liar, sehingga tim bersama pihak Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser sepakat untuk segera melepasliarkannya ke kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser di kawasan hutan restorasi Resort Cinta Raja 3.
"Sebelum pelepasliaran dilakukan pemasangan tagging berupa micro chip dan pemberian vitamin," tuturnya.
Dengan berhasilnya melakukan rescue serta translokasi, tambah Herbert, tersisa satu individu orang utan lagi yang masih berkeliaran di areal perkebunan.
"Untuk itu akan dilakukan pemantauan guna memastikan keselamatan orang utan tersebut, dan direncanakan tim akan kembali ke lokasi pada Senin 6 Juni 2022," ucapnya.[]