Aceh Barat Daya - Pedagang peci di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Provinsi Aceh mengaku jualannya lebih laku selama Ramadan dibandingkan hari biasanya.
"Alhamdulillah lebih laku selama Ramadan. Peci beragam motif diincar bapak-bapak," kata Zulfan, pedangan perangkat ibadah muslim di Abdya, Jumat, 15 April 2022.
Seperti bulan suci Ramadan 1443 Hijriah ini, beragam perangkat ibadah yang dipasoknya jelang Ramadan untuk dijual kini mulai berkurang pesat dan hanya tersisa beberapa model saja.
"Tiap hari ada saja yang laku, saya jual peci, Alquran, tasbih, sajadah sarung dan beragam lainnya," ucapnya.
Selamat hari jadi ke-20 Kabupaten Aceh Barat Daya. (foto: dok/Opsi.id).
Menurutnya, hal ini menjadi lumrah di Aceh. Tiap tahun warga membeli baru perangkat beribadah. Peci paling banyak laku dan diburu. Peci polos warna hitam paling laku selama Ramadan.
"Paling laku peci hitam. Kalau keutungan pasti ada. Alhamdulillah cukuplah. Kini stok bahan sudah mulai sangat berkurang mungkin tidak lama lagi harus kembali memesan barang," ucapnya.
Terpisah, Mursalin, pedagang peci di Aceh Selatan mengaku omzet penjualannya pada hari biasa rata-rata Rp 400 ribu per hari. Saat memasuki bulan Ramadan, meningkat hingga mencapai Rp 800 ribu per hari.
"Sudah biasa penjualan meningkat di bulan Ramadan karena peci perlengkapan shalat jadi kebutuhan di bulan puasa, biasanya awal bulan Ramadan dan menjelang hari raya Idul Fitri, penjualan peci ini bisa mencapai empat atau lima kali lipat dibandingkan hari biasanya," ujarnya. []