Aceh Barat Daya - Kapolres Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), AKBP Muhammad Nasution mengatakan pihaknya melalui polsek-polsek di seluruh kecamatan terus melakukan langkah-langkah penanganan terkait Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak.
Bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan pangan (Distanpan), sejumlah langkah terus dilakukan. Bahkan, setiap kandang disterilkan untuk mencegah penularan. Selain itu juga melakukan pengawasan ketat ternak yang masuk dan keluar Abdya.
"Kita bersama dinas terus melakukan langkah-langkah strategis untuk penanganan. Termasuk melakukan sosialisasi kepada peternak," kata Kapolres Abdya kepada Opsi, Selasa, 31 Mei 2022.
Baca juga: Wabah PMK Meluas di Aceh, Distanpan Abdya Catat 17 Ternak Terindikasi
Sementara soal 17 ternak yang terindikasi PMK seperti data yang dirilis pihak dinas, Kapolres Nasution mengatakan bahwa banyak ternak yang masuk Abdya saat wabah ini masih terindikasi di luar Abdya.
"Namun demikian kita terus melakukan pengawasan untuk mencegah penyebaran dan langkah penyembuhan," ungkap Kapolres.
Dia mengimbau para peternak untuk tidak panik dengan temuan ini, sehingga bisa mengambil langkah-langkah yang memang perlu dilakukan. Apalagi wabah ini tidak menyerang manusia, dan juga tingkat kesembuhannya pada hewan juga tinggi.
Baca juga: Kendalikan Wabah, Kementerian Pertanian Produksi Vaksin PMK
"Jadi tidak perlu panik. Yang perlu sekarang melakukan langkah-langkah pencegahan dan terus mengawasi. Maka kita imbau peternak jika menemukan ternak yang mengalami gejala seperti air liur berlebihan dan beberapa indikasi lainnya segera melapor," kata Kapolres lagi.
Sebelumnya, Distampan Abdya menemukan kasus perdana PMK per tanggal, 27 Mei 2022 di Abdya. Ternak ini tercatat di Desa Mata Ie Kecamatan Blangpidie, 6 dan 4 sembuh di akhir Mei 2022.
"Saat ini didapati temuan baru sebanyak 11 ekor Sapi pada, Senin, 30 Mei 2022," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan pangan aceh barat daya, Laili Suhairi, Senin, 30 Mei 2022. []