Pilihan Jum'at, 06 Oktober 2023 | 10:10

Tutup JAF 2023, Ikatan Arsitek Indonesia Rilis Manifesto Jakarta Belum Selesai

Lihat Foto Tutup JAF 2023, Ikatan Arsitek Indonesia Rilis Manifesto Jakarta Belum Selesai Poster Jakarta Architecture Festival (JAF) 2023. (Foto: Istimewa)
Editor: Eno Dimedjo

Jakarta - Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta merilis manifesto bertajuk Jakarta Belum Selesai pada penutupan ajang Jakarta Architecture Festival (JAF) 2023 yang diselenggarakan pada 9 September hingga 30 September 2023 kemarin.

Mengusung tema besar TRANSIT(ION), acara ini diklaim sebagai sebuah perayaan perubahan status baru Jakarta dengan telah diumumkannya pemindahan ibu kota negara ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Tema TRANSIT(ION) yang diusung pada penyelenggaraan Jakarta Architecture Festival 2023 secara harfiah memiliki arti sebuah proses atau periode perubahan dari satu kondisi menuju kondisi lainnya.

Sebuah transisi yang pasti terjadi bagi Jakarta di masa mendatang, yang bermula dari sebuah kota pelabuhan dari sebuah kerajaan kuno, kemudian menjadi hub perdagangan seluruh penjuru dunia sehingga menjadi ibu kota sebuah negara muda, Indonesia.

Berikut bunyi manifesto Jakarta Belum Selesai dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta:

"Jakarta Belum Selesai

Kapital adalah kenyataan; sebagaimana tetesan air yang membentuk stalaktit, ratusan tahun akumulasi arus barang dan jasa termaterialisasi menjadi menara-menara menjulang mencakar langit. Lebih dari itu, dalam aglomerasi pertumbuhan ini tersimpan mimpi dan harapan akan kehidupan yang lebih baik. Manisnya janji mobilitas sosial menyeru ke segala penjuru, hingga berjuta manusia tiba untuk bekerja, bersekolah, berkeluarga--singkatnya: untuk hidup di ibu kota yang kita kenal sebagai Jakarta.

Sayangnya, harapan ini bukan tanpa rintangan. Akses terhadap manisnya kota Jakarta tidak untuk semua. Tempat tinggal yang tidak terjangkau--secara fisik, maupun non-fisik serta ruang publik untuk berekspresi yang terbatas dan tidak melindungi warga yang lemah. Belum lagi warga kota pesisir ini harus menjawab tantangan perubahan iklim pada saat yang bersamaan dengan penurunan permukaan tanah. Alam tidak menjadi prioritas utama dalam pertumbuhan kota Jakarta, seluruh aspek tanah, air, udara, dan lingkungan. Dalam hal ini; Jakarta adalah kenyataan.

Oleh karena itu,

Kami, para arsitek Jakarta, berkomitmen untuk mewujudkan masa depan Jakarta yang lebih baik, lebih berkelanjutan, lebih inklusif, dan lebih adil.

Jakarta yang berkelanjutan: Jakarta harus menjadi kota yang berkelanjutan, yang dapat memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan generasi mendatang. Hal ini dapat dicapai melalui pembangunan yang ramah lingkungan, efisiensi energi, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Jakarta yang Inklusif: Jakarta harus menjadi kota yang inklusif, yang memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang ekonomi, sosial atau budaya. Hal ini dapat dicapai melalui pembangunan yang terjangkau, aksesibilitas yang baik dan perlindungan bagi kelompok rentan.

Jakarta yang Adil: Jakarta harus menjadi kota yang adil, yang memberikan keadilan sosial dan ekonomi bagi semua warganya. Hal ini dapat dicapai melalui pembangunan yang merata, kesetaraan gender, dan perlindungan hak asasi manusia.

Jakarta Kini tidak lagi menjadi Ibu kota, Jakarta harus terus melanjutkan memperbaiki diri. Kami percaya bahwa dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan Jakarta yang lebih baik bagi semua orang, karena sesungguhnya Jakarta belum selesai.

Sebuah Manifesto dari Arsitek Jakarta untuk Masa Depan Jakarta"

Jakarta, 29 September 2023

Arsitek Jakarta

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya