Mamuju - Kakek berusia 60 tahun, bernama Umar, menikahi Nur Sinta, 17 tahun menghebohkan warga Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat, karena jarak keduanya terpaut usia 43 tahun.
Belakangan terkuak, keduanya memiliki terbelakangan fisik. Kakek Umur diketahui memiliki keterbatasan pendengaran, sementara Sinta disebut memiliki keterbatasan berbicara.
Tapi keterbatasan itu kenyataannya tak menjadi penghalang bagi keduanya untuk menikah.
"Kami berharap keduanya bisa saling mengisi dan saling melengkapi, soalnya sama-sama punya keterbatasan. Nur Sinta tidak terlalu bicara, om ku juga tidak terlalu pendengarannya," kata keponakan kakek Umur, Masna kepada wartawan, Sabtu 12 Maret 2022.
Kata Masna, Cinta Kakek Umar tumbuh saat di lapangan voli. Kakek Umur kerap bertindak sebagai wasit, sementara Sinta datang ke lapangan voli hanya untuk sekadar menikmati permainan voli sebagai penonton.
"Memang sering bertemu, salah satunya di lapangan voli. Om ku Umur biasa jadi wasit, makanya sering melihat Sinta saat nonton voli sambil jaga anak pemain voli," kata Masna.
Kakek Umar terkesan melihat sisi keibuan dari Sinta, dimana dia kerap menjaga anak para pemain voli.
Untuk diketahui, kakek Umur merupakan seorang duda yang ditinggal mati istrinya, namun mereka belum sempat memiliki keturunan. Ketika melihan Sinta, hasrat kakek Umar untuk memiliki keturunan kembali menghantui pikirannya.
Meski sudah berumur 60 tahun, keinginan kakek Umur untuk memiliki keturunan nyatanya tak pernah benar-benar padam. Hal itulah yang membuat kakek Umur memberanikan diri melamar Sinta.
"Kemudian dia ke rumah perempuan, bicara dengan kedua orang tuanya," kata Masna.
Menurut Masna, keluarga besarnya sempat mempertanyakan keseriusan Umur untuk mempersunting Nur Sinta menjadi istrinya.
Kala itu, Umur mengaku siap dan berjanji mengurus serta menyayangi Nur Sinta dalam kondisi apapun.
"Waktu kakek Umur kumpulkan keluarga, kita sempat menanyakan, bagaimana mau menikahi perempuan yang tidak terlalu memiliki keterbatasan berbicara. Keluarga mau om menikah dengan wanita yang bisa merawat dan mengurus om, bukan sebaliknya. Tapi waktu itu om hanya menjawab tidak apa-apa, katanya yang terpenting, wanita yang dipilihnya bisa memberi keturunan," terangnya. []