Jakarta - Aktivis sosial politik dan hukum, Ferdinand Hutahaean meminta Anies Baswedan tidak sembarangan berbicara tentang batik.
Hal itu disampaikan Ferdinand merespons pernyataan Anies yang menyebut `menggunakan batik adalah sebuah pelanggaran`.
Dia menegaskan, batik merupakan ekspresi budaya yang berisi idealisme dan spiritualitas dalam bentuk makna-makna simbolik.
Menurutnya, batik itu identik dengan Jawa yang dapat diartikan dengan `menulis titik`.
"Dulu dipakai jadi kain karena tradisi budaya, bukan karena Batik hanya untuk kain di bawah. Saudara @aniesbaswedan ini saya pikir cari gara-gara dengan tradisi khas Jawa. Saya sarankan jangan bikin gaduh dengan pribumi," kata Ferdinand seperti mengutip dari akun Twitter pribadinya @FerdinandHutah7, Sabtu 17 Desember 2022.
Lebih lanjut, dia menyebut tidak ada aturan dalam budaya mana pun di negeri ini yang mengharuskan kain batik hanya untuk dipakai di bawah.
"Sehingga kalau @aniesbaswedan menyatakan ada pelanggaran dalam pemakaian batik sekarang, saya sarankan juga agar Anies sebagai darah keturunan Yaman, banyak belajar budaya asli Nusantara," ujarnya.
Tak hanya itu, dia juga menaruh curiga dan bertanya-tanya terkait apa tujuan dari pernyataan Anies Baswedan tersebut.
"Saya jadi curiga dan jadi bertanya-tanya dalam hati. Apa maksud @aniesbaswedan bicara tentang Batik Tujuannya apa?" tuturnya.
Baca juga: Ferdinand Hutahaean Minta Heru Evaluasi Pejabat Era Anies: Terkontaminasi Kebijakan Buruk
"Apakah ada niat mengaburkan dan mengubah budaya asli Pribumi Nusantara? Batik ini sangat khas di Jawa dan banyak daerah lain dengan motifnya masing-masing. Batik bukan tradisi Yaman," ucap Ferdinand menambahkan.[]