Daerah Sabtu, 08 Januari 2022 | 11:01

Cipayung Plus Siantar Kecam Tindakan Represif TNI di Deli Serdang

Lihat Foto Cipayung Plus Siantar Kecam Tindakan Represif TNI di Deli Serdang Logo kelompok Cipayung Plus di Kota Pematangsiantar, Sumatra Utara. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Pematangsiantar - Kelompok Cipayung Plus mengecam bentrokan antara TNI dan para petani di sebuah areal persawahan di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara. 

Dalam sebuah tayangan video yang viral di media sosial, menampilkan sejumlah anggota TNI melakukan pengeroyokan terhadap para petani, terjadi di Desa Sei Tuan, Pantai Labu, pada Selasa, 4 Januari 2022.

Insiden diawali hadirnya puluhan anggota TNI AD untuk melakukan pemasangan plang kepemilikan lahan yang sedang dipersoalkan petani dan TNI.

Hal itu mendapat respons penolakan dari petani, sehingga bentrokan terjadi. Dampaknya terdapat korban dari petani di antaranya tiga anak-anak.

"Kelompok Cipayung Plus Pematangsiantar, mengecam keras kejadian tersebut. Tindakan aparat TNI tentu tidak dapat kami terima," kata Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Pematangsiantar Edi Galingging dalam keterangan tertulis, Sabtu, 8 Januari 2022.

Dia menyebut. TNI seharusnya mengayomi dan menjaga masyarakat. Apa yang dilakukan oleh anggota TNI tentu tidak mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan,.

Baca juga: Predator Kejahatan Seksual Anak Kepung Deli Serdang

"Kami tidak persoalkan status lahan tersebut, tapi hal yang tidak bisa diterima adalah perlakuan yang dilakukan oleh anggota TNI terhadap para petani. Masih ada langkah yang lebih humanis yang dapat dilakukan untuk menghindari bentrokan, yang bahkan sampai mengakibatkan korban," katanya.

Pihaknya kemudian meminta Komnas Perlindungan Anak turun ke lapangan, untuk melakukan penyelidikan tindakan kekerasan yang dilakukan pihak TNI. 

"Kami meminta pemerintah maupun instansi kepolisian yang dalam hal ini Polisi Daerah Sumatera Utara untuk turun tangan untuk  mengawal dan menyelesaikan konflik tersebut, guna menghindari konflik yang lebih luas lagi," tutur Edi. 

Adapun Kelompok Cipayung Plus yang menyatakan kecaman ini, yakni PMKRI, GMNI, HMI, GMKI, serta Kelompok Studi Pendidikan Merdeka (KSPM), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya