News Rabu, 23 Februari 2022 | 13:02

Kearifan Lokal Modal Masyarakat untuk Tanggap Bencana

Lihat Foto Kearifan Lokal Modal Masyarakat untuk Tanggap Bencana Kentongan, merupakan kearifan lokal sebagai alat siaga bencana di Pulau Jawa. (Foto: Tempo)
Editor: Tigor Munte

Tangerang - Presiden Jokowi meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) harus aktif untuk mengajak semua pihak pusat dan daerah agar semua program pembangunan harus berorientasi pada tangguh bencana.

Hal ini harus dilakukan dengan perencanaan dengan pengarusutamaan pengurangan risiko bencana. Pembangunan infrastruktur bertujuan untuk mengurangi bencana.

“Pengarusutamaan yang tangguh bencana harus ditingkatkan,” ujar Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana di Istana Bogor, Rabu, 23 Februari 2022.

Presiden menekankan pada pembangunan sistem edukasi kebencanan berkelanjutan di daerah rawan bencana. Ia juga mengatakan, budaya sadar kebencanaan harus dimulai sejak dini mulai dari individu, keluarga, komunitas, sekolah sampai lingkungan masyarakat.

Baca juga: Jokowi Tekankan Penanggulangan Bencana Berorientasi Pencegahan

“Gali berbagai kearifan lokal yang ada di masyarakat. Latih masyarakat untuk tanggap menghadapi bencana. Lakukan latihan, simulasi setiap saat, jangan tunggu sampai bencana terjadi.”

Di akhir arahan, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa agenda Indonesia tangguh bencana harus dilakukan semua pihak. Ia mengajak para pemangku kepentinga untuk merangkul kekuatan dan potensi di masyarakat untuk wujudkan masyarakat tangguh bencana.

Pembukaan Rakornas PB 2022 ini dihadiri para menteri, Panglima TNI, Kapolri, Ketua Komisi VIII DPR RI, para pemimpin daerah, kepala lembaga, mitra lokal dan internasional serta peserta rakornas dari BPBD provinsi, kabupaten dan kota. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya