Daerah Rabu, 09 Februari 2022 | 07:02

Kehadiran Kampus 2 Polman Majalengka Sokong KEK Metropolitan Rebana

Lihat Foto Kehadiran Kampus 2 Polman Majalengka Sokong KEK Metropolitan Rebana Mahasiswa Politeknik Manufaktur di Bandung sedang melaksanakan kegiatan praktikum. (Foto: Opsi/Humas Pemprov Jabar)
Editor: Yohanes Charles

Bandung - Kehadiran Kampus 2 Politeknik Manufaktur di Kabupaten Majalengka diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas demi menyokong Kawasan Ekonomi Khusus Metropolitan Rebana. Harapan ini disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Kampus 2 Polman Majalengka akan menghadirkan 76 program studi dan menyerap sebanyak 16.000 mahasiswa. Lulusan Polman diharapkan bisa merespons tujuh ekonomi baru yang hadir pascapandemi Covid-19. 

"Itulah mimpi kita, bahwa Polman harus merespons kawasan The Future West Java, yaitu Metropolitan Rebana yang akan hadir 13 kota baru, serta melahirkan 4.5 juta lapangan pekerjaan. Rebana dapat membantu ekonomi nasional sebanyak 2-3 persen," kata Ridwan Kamil di Kampus 2 Polman Bandung, Selasa 8 Februari 2022. 

Dihadapan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Kang Emil sapaan Ridwan Kamil membeberkan sejumlah potensi investasi di Jabar. Salah satunya dengan memberikan keleluasaan kepada Pemkab Majalengka agar pembangunan Kampus 2 Polman diperbesar sampai 50 hektar,  yang tadinya 30 hektare (18 hektare area akademik, dan 12 hektare area sosial), serta calon lahan kawasan industri pendukung ekosistem pendidikan kurang lebih 20 hektare. 

"Hadirnya Polman diharapkan bisa menyokong untuk dibangun secara maksimal, ada anggaran dari kami untuk pembebasan. Pak Luhut mengatakan, kalau bisa diperbesar sampai 50 hektar. Dengan rebana kalau lancar pertumbuhan ekonomi Jawa Barat akan naik menyumbang ke nasional," ungkap Kang Emil. 

"Mudah-mudahan Pak Luhut berkenan mengakselerasi di Jawa Barat ini," harapnya. 

Kang Emil juga menuturkan, jika ingin menjadi negara maju pada 2045, maka harus memenuhi syarat ekonomi dan industri yang berkembang, SDM mumpuni, serta pemerintah yang konsisten terhadap penerapan reformasi birokrasi. 

"Ekonomi kita yang menempati peringkat 16 di G-20, mudah-mudahan bisa masuk empat besar di 2045. Syaratnya SDM disiapkan. Salah satu negara dengan kekuatan usia produktif pada 2045, yaitu Indonesia sebanyak 70 persen," ungkapnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya