Jakarta - Direktur Eksekutif Gerakan Muda Visioner (GEMUVI) Teofilus Mian Parluhutan mendukung wacana menghidupkan kembali Garis Garis Besar Haluan Negara (GBHN) menjadi Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN).
Menurutnya, perlu ada acuan atau arah pembangunan berkepanjangan terutama yang terkait dengan aspek pertahanan negara.
"Untuk membangun negara ini (butuh rencana) pembangunan jangka pendek, menengah, dan panjang," kata Teofilus di Jakarta, Sabtu, 22 Januari 2022.
Secara teori, kata dia, negara memang perlu memiliki strategi besar dan menjadi acuan tertinggi.
"Tujuan grand strategy, strategi besar nasional itu untuk mewujudkan berbagai kepentingan nasional, yaitu Indonesia yang aman dan Indonesia yang sejahtera," ujarnya.
Wacana pembentukan PPHN kembali banyak dibahas oleh publik setelah Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyampaikan dalam Sidang Tahunan MPR RI pada 16 Agustus 2021.
Maka dari itu dia mendukung usulan amandemen UUD 1945 secara terbatas.
"Kami mendukung usulan amandemen kelima karena PPHN dibentuk oleh MPR RI, sehingga diperlukan Amandemen UUD 1945 untuk menambah kewenangan MPR," ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengajak seluruh lapisan yang masyarakat terutama generasi muda untuk mendukung PPHN agar Indonesia berjalan dengan haluan karena Ketiadaan GBHN dirasakan berpengaruh besar terhadap pelaksanaan pembangunan.
Arah dan visi besar bangsa Indonesia yang ingin dicapai melalui pembangunan tidak lagi jelas tercermin dan menjadi kesadaran kolektif semua komponen bangsa untuk menuju tujuan yang sama.
"PPHN akan menjadi landasan setiap rencana strategis pemerintah, seperti pemindahan Ibu Kota Negara dari Provinsi DKI Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur, pembangunan infrastruktur tol laut, koneksitas antarwilayah, dan rencana pembangunan strategis lainnya," ucapnya.[]