Pilihan Senin, 20 Juni 2022 | 09:06

Minum Kopi Piltik Biar Gak Rittik, Ombus-ombus Las Kede di Siborongborong

Lihat Foto Minum Kopi Piltik Biar Gak Rittik, Ombus-ombus Las Kede di Siborongborong Piltik Coffee Siborongborong selalu menyediakan kopi segar. (Foto: Edward Tigor Siahaan)
Editor: Tigor Munte

Siborongborong - `Minum Kopi Piltik Biar Gak Rittik` begitu judul status yang dishare pengelola Piltik Coffee di salah satu grup WhatsApp yang diikuti Opsi.

Status pagi itu tentu mengundang sedikit rasa geli. Karena makna dari kalimat itu adalah, minum kopi piltik biar gak gila.

Rittik itu bahasa Batak yang diartikan ke bahasa Indonesia, gila.

Judul status itu tentu menjadi penarik. 

Karena isi berikutnya, pengelola kafe yang berada di Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara itu, menawarkan fasilitas yang ada di kafe sekaligus homestay mereka.

Disebut, musim libur ini mereka buka setiap hari. Piltik Coffee and Homestay persisnya berada di Jalan Sadar Lobu Siregar I, Siborongborong.

"Mari, rehat sejenak di Piltik Coffee. Jangan lupa bawa baju hangat. Saat hujan paling cocok seruput kopi dan makan ombus-ombus Las Kede. Seorang cukup satu buah saja, karena size-nya yang bombastis," demikian lanjutan status tersebut, Senin, 20 Juni 2022.

Ombus-ombus? Ya, ini adalah penganan khas dari Siborongborong. 

Bahannya terbuat dari tepung beras, yang diberi gula di tengahnya. Dibungkus daun pisang. 

Baca juga:

Objek Wisata Togaraja, Menatap Danau Toba dari Puncak Partungko Naginjang

Menyantapnya tentu nikmat dan terasa legit saat masih sedang panas-panas baru diangkat dari kukusan tempatnya dimasak.

Itu sebabnya namanya disebut ombus-ombus, karena saat bungkus dibuka dan kondisi masih panas sehingga diembus-embus.

Ombus-ombus bermakna diembus-embus. Penganan ini mudah ditemukan di pekan atau pasar tradisional Siborongborong.

Ombus-ombus. (Foto: Ist)

Paling enak disajikan teman kopi dan teh manis. 

Balik ke Piltik Coffee, Anda mungkin kaget jika pemiliknya adalah seorang fotografer top. Namanya Edward Tigor Siahaan. 

Bersama sang istri Vera Hutauruk mengelola kafe ini. Semula mereka berdua bekerja di Jakarta, terutama Vera.

Mapan dengan pekerjaan tak membuat mereka betah di Jakarta, di mana akhirnya pulang kampung pada 2013.

Vera dua tahun dengan aktivitas sebagai pengajar bahasa Inggris di kampung halaman. Sering pula menerima tamu dari luar negeri, Vera dan Edward sepakat mendirikan homestay dan coffee shop.

Piltik Coffee pun berdiri. Lokasi kafe sekaligus homestay sangat nyaman dan asri. Interiornya terkesan hijau, dekat perkampungan dan persawahan warga.

Kopi yang disajikan menggunakan produk lokal, kopi Siborongborong. Dan soal rasanya?

Anda silakan seruput langsung ke sana, seperti judul di atas, biar gak rittik minum kopi piltik. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya