News Senin, 28 Maret 2022 | 16:03

Sekjen PDIP Hasto: Kolesterol Tinggi Karena Ketergantungan Gorengan

Lihat Foto Sekjen PDIP Hasto: Kolesterol Tinggi Karena Ketergantungan Gorengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Foto: Facebook)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengaku dua tahun memakan obat anti kolesterol karena ketergantungan makanan gorengan.

"Bagaimana saya alami dua tahun terakhir sudah minum obat anti kolesterol, kolesterol masih tinggi karena ketergantungan terhadap gorengan," kata Hasto dalam acara Demo Memasak Tanpa Minyak Goreng di kantor PDIP Jalan Diponegoro, Jakarta, Senin, 28 Maret 2022.

Hasto menyebut, minyak goreng menjadi isu beberapa bulan terakhir dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menggelorakan kembali semangat untuk melihat bagaimana sumber-sumber makanan yang tidak gorengan.

Itu sebabnya PDIP kata Hasto, menyelenggarakan sebuah kegiatan yang tampaknya sederhana, tetapi begitu penting karena berkaitan dengan perut rakyat

Kegiatan yang berkaitan dengan bagaimana Indonesia begitu kaya dengan sumber-sumber makanan dengan bumbu-bumbuan yang luar biasa, yang seharusnya membuat Indonesia berdaulat di bidang pangan. Dan bisa mengupayakan secara berdikari tentang pangan itu.

"Tetapi oleh suatu kebijakan yang salah di masa lalu, terutama masa orba, kita melihat bahwa seluruh khasanah kuliner nusantara tidak diangkat kembali," katanya.

Padahal sambung Hasto, Bung Karno selama tujuh tahun telah merintis suatu buku kuliner yang merupakan handbook-nya kuliner nusantara. 

"Mustika Rasa (handbook) yang betul-betul mencerminkan kepribadian nusantara dari lidah dan perut rakyat Indonesia. Oleh Bung Karno dikatakan, kita tidak boleh terjajah oleh makanan impor saudara-saudara sekalian," kata Hasto.

Dalam acara tersebut, hadir cukup banyak pekerja media dan menurut Hasto, para wartawan yang hadir sudah mencoba sejumlah kuliner di sana, seperti sayur lodeh, ayam bakar, dan pepes. 

Baca juga: Siang Ini Megawati dan PDIP Demo Masak Tanpa Minyak Goreng

"Dan ternyata teman-teman wartawan sangat hepi. Ini kunjungan teman-teman pers pasca pandemi yang paling besar selama dua tahun terakhir di kantor PDIP. Karena mereka juga tertarik tentang apa itu makanan tanpa minyak goreng," katanya.

Ketum PDIP Megawati dalam kesempatan berbicara secara daring mengatakan pentingnya soal makanan. Dia mengingatkan bahwa kehidupan politik tidak bisa lepas dari soal makanan.  

Baca juga: Hasto: Bung Karno Bilang Kita Tidak Boleh Dijajah Makanan Impor

Hal itu menjawab soal adanya tudingan beberapa kalangan, kenapa ketua umum parpol mengurusi soal makanan dan juga minyak goreng. 

Megawati kemudian berkisah tentang pertanyaan yang pernah disampaikannya kepada ayahnya yang juga presiden pertama, Soekarno.

"Pertanyaan yang tidak akan saya lupakan adalah ketika saya bertanya kepada ayah saya, sebenarnya kalau berpolitik itu yang paling penting untuk rakyat itu apa toh bapak," kata Megawati. 

Jawaban Soekarno kala itu, menurut Megawati, dengan enteng mengatakan, yang namanya perut harus kenyang.

"Tentu saat itu saya tidak bisa mencerna pernyataan itu dengan baik. Tetapi setelah semakin besar, semakin dewasa saya mulai sangat mengerti. Tentu karena saya dapat merasakan, kalau lapar saja untuk mengerjakan PR di sekolah itu rasanya susah sekali," katanya.

Pertanyaan berikutnya menurut Megawati adalah, kalau harus kenyang, apakah hanya asupannya yang membuat kenyang.  

"Nah inilah sebetulnya kewajiban kita antara lain pada hari ini, saya dan pak sekjen berdiskusi, karena pada waktu, antara lain saya mengatakan kok ibu-ibu sangat tergantung pada minyak goreng," ujarnya. "Terus ada yang mengatakan, kok pemimpin orang cilik seperti tidak ada empati," imbuhnya.

Itu sebabnya menurut Megawati pihaknya ingin membagikan pengetahuan kepada para ibu dalam urusan masalah makanan.

Apalagi persoalan stunting kini menjadi perhatian Presiden Jokowi. Stunting itu muncul karena persoalan asupan. Asupan yang harus diketahui rakyat adalah makanan sehat.

"Jadi kami membagikan pengetahuan bagi ibu-ibu yang mau melihat, mendengar soal asupan makanan, jangan anak-anak hanya kenyang. Pertanyaan berikutnya, menjadi sehat apa tidak. Hal-hal seperti inilah yang sebetulnya saya sharing. Bagaimana ibu-ibu berpikir dengan baik, agar anak-anak lebih sehat, lebih pintar, lebih cerdas lahir batin," katanya. []     

    

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya