Simalungun - Aktivis lingkungan di Kawasan Danau Toba, Togu Simorangkir meneguhkan niatnya untuk maju jadi pangulu atau kepala desa di Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.
Togu memilih pangulu sebagai langkah pertamanya terjun ke dunia politik pemilihan, meski banyak pihak mendorongnya untuk mencoba di pemilihan kepala daerah.
Togu merasa, harus diawali dari desa. Jika kemudian melangkah lebih jauh, itu menurut dia merupakan kehendak Tuhan.
"Banyak yang menyayangkan keputusanku maju di Pemilihan Pangulu Silulu akhir tahun ini. Kata mereka kapasitasku itu untuk bupati atau wali kota atau bahkan gubernur. Kita mulai dulu dari desa. Lalu selanjutnya kita lihat kehendak Tuhan," katanya, sebagaimana dituangkan dalam status Facebook, Selasa, 9 Mei 2023.
Minoritas
Niat Togu maju dalam pemilihan pangulu juga menghadapi tantangan yang tidak ringan.
Togu tinggal di Nagori Silulu, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun. Di nagori atau desa ini, mayoritas warganya adalah Muslim.
Menurut Togu, jika melihat latar belakangnya dari faktor agama dan ini menjadi faktor menentukan dalam menjatuhkan pilihan, maka hampir pasti kalah dalam pemilihan.
"Majunya aku di Pemilihan Pangulu Silulu ini, kalah sudah di tangan bila pemilihannya berdasarkan identitas agama. Hanya tiga persen Batak Kristen di Silulu ini. Dan aku ingin tahu saja apakah seorang minoritas dan tanpa beli suara (serangan fajar) bisa menang di nagori yang memiliki potensi yang besar ini?" tulisnya lagi.
Togu mengutarakan, nantinya jika dia menang dalam pemilihan, Nagori Silulu akan dikenal di seluruh Indonesia.
"Kalo kalah, ya tidak akan dikenal. Ketika menang aku urus Nagori Silulu. Kalo kalah, ya aku tetap fokus untuk pengembangan The Village," tuturnya. "Terus kalo aku kalah, emang kenapa rupanya? Tidak akan mempengaruhi kualitas hidupku kok," imbuhnya.
Menurut pria yang sudah dua kali bertemu Jokowi di Istana Presiden itu, dia maju di pemilihan pangulu juga karena dorongan orang-orang tua yang menjadi sahabat Opung Nous Doli (almarhum ayahnya) saat mereka dulu sama-sama membangun Desa Serapuh.
Dulu, Nagori Silulu menjadi bagian dari Desa Serapuh dan baru dimekarkan 15 tahun lalu.
BACA JUGA: Hutan Digunduli di Taput, Togu Simorangkir: Pembodohan Terus Dilakukan Pemerintah dan Pengusaha
"Bagiku, kita bisa meraih yang tidak mungkin sekalipun. You can achieve the unachievable," katanya dengan yakin.
Niat ini juga sudah pernah disampaikan Togu langsung saat dikunjungi di `mabesnya` The Village pada Jumat, 5 Mei 2023.
Sambil minum tuak takkasan dan telur bebek yang disajikannya, Togu menegaskan keinginan memulai langkah dari desa.
Silulu APIK
Togu pun menawarkan sejumlah program yang bahkan sebetulnya beberapa diantaranya sudah dia kerjakan saat ini di tempatnya, yakni The Village.
Mulai dari peningkatan ekonomi masyarakat melalui pertanian organik, air minum, wisata desa, dan wirausaha.
Togu juga punya keinginan meningkatkan kualitas sumber daya warga desa atau nagori melalui pemberian beasiswa untuk yang berprestasi tingkat mahasiswa, mendirikan rumah baca, pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus, dan pelatihan untuk perempuan, petani, pemuda dan kewirausahaan.
BACA JUGA: Togu Simorangkir: Ayo Marmitu di Rura Silindung Sambil Diskusi Membangun Huta
Dari sisi kesehatan, suami dari Chrissanty Tama Simanungkalit ini merencanakan pemeriksaan kesehatan rutin bagi warga, optimalisasi posyandu, kesehatan mental, serta pola hidup bersih dan sehat.
Berpikir juga untuk peningkatan iman dan taqwa melalui pembuatan Pojok Baca di Masjid dan Gereja, pemberian honor pendidik di Masjid dan Gereja, lomba MTQ tingkat nagori dan pembangunan TPA (Taman Pendidikan Al-Qur`an).
Untuk infrastruktur, Togu berniat melakukan perbaikan maupun pembangunan jalan ke gang, perbaikan maupun pembangunan jalan pertanian, perbaikan irigasi pertanian, dan pembuatan tempat pembuangan sampah.
Tak ketinggalan, Togu mendorong pelestarian lingkungan hidup melalui pembuatan bank sampah, tanam dan rawat pohon, pelestarian satwa liar, penataan DAS Silulu menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah atau PAD.
Togu dalam mewujudkan impiannya membangun dari nagori atau desa, mengusung tagline Silulu APIK.
"Asri desanya, Pertanian organik andalannya, Ikhlas dan Tulus warganya, Kesejahteraan rakyat tujuannya. Urip iku Urup. Hidup itu hendaknya bermanfaat bagi sesama," kata pria yang dijuluki bos lebay tersebut. []